Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Astra (ASII) Pernah Terbang Jelang GIIAS, Bisa Terulang 2024?

Saham Astra (ASII) pernah mengalami kenaikan dobel digit menjelang GIIAS 2021.
Booth Toyota di GIIAS 2022 yang akan diselenggarakan pada 11 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2022 - Dok. PT Toyota Astra Motor (TAM).
Booth Toyota di GIIAS 2022 yang akan diselenggarakan pada 11 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2022 - Dok. PT Toyota Astra Motor (TAM).

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Astra International Tbk. (ASII) secara historis mencatatkan kenaikan menjelang ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Kenaikan tertinggi tercatat menjelang GIIAS 2021 hingga dua digit.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memprediksi sentimen GIIAS 2024 pada 18 Juli hingga 28 Juli mendatang masih akan direspons positif oleh pasar. Meskipun demikian, tahun ini akan cenderung moderat dan sulit mengulang tren 2021.

"Tahun ini dengan 2021 cukup berbeda dalam kondisi ekonomi makronya, tantangannya cukup berat meski kami tetap meyakini sentimen GIIAS akan mendorong spekulasi pasar," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/7/2024).

Sebagai pengingat, penjualan mobil Astra tercatat sebesar 489.209 unit sepanjang 2021, naik 81,14% dibandingkan dengan 270.076 unit pada penjualan 2020 lalu.

Penyebab moncernya penjualan mobil ASII pada 2021 terutama karena insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) 100% dari pemerintah yang diperpanjang hingga akhir tahun.

Sementara itu, sepanjang 2024 penjualan mobil ASII tertekan, terutama karena suku bunga yang masih tinggi. Bank Sentral AS Federal Reserve masih menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5%, sedangkan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di level 6,25%.

Mengacu data Gaikindo, total penjualan mobil Grup Astra pada Juni 2024 tembus 43.908 unit. Adapun, angka penjualan mobil ASII pada Juni 2024 mengalami penurunan 5,22% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan penjualan pada Juni 2023 sebesar 46.328 unit. 

Jika diakumulasikan, sepanjang semester I/2024, ASII menorehkan penjualan sebanyak 231.792 unit mobil. Capaian itu juga turun 16,59% secara YoY dibandingkan periode sama 2023 sebanyak 277.924 unit.

"Tingginya suku bunga kami perkirakan masih akan menjadi penekan kenaikan harga saham ASII, bahkan jika berkaca pada tahun 2018 yang kondisinya hampir sama seperti saat ini, event GIIAS tidak berdampak pada harga sahamnya. Selain itu, kami juga melihat persaingan otomotif kian kompetitif, terlebih dalam segmen EV," lanjutnya.

Kendati demikian, Audi memperkirakan penjualan ASII pada Juli 2024 dampak dari GIIAS memiliki potensi kenaikan sebesar 6,6% secara year-on-year (YoY) atau lebih rendah dibandingkan penjualan ajang GIIAS 2023 yang naik sebesar 8,75% YoY.

Menurutnya, penjualan merek Toyota dan Lexus diprediksi masih akan yang menopang ASII dengan persentase pada Juni 2024 mencapai 58% terhadap total penjualan. Sementara itu untuk penjualan LCGC diperkirakan masih akan stagnan dengan unit sebanyak 11.000 pada Juli 2024.

"Kami merekomendasikan buy untuk saham ASII dengan target harga Rp5.400 dengan potensi risiko perlambatan penjualan berlanjut seiring dengan ketidakpastian kebijakan moneter dan persaingan kompetitor China," jelasnya.

Tren Harga Saham ASII Jelang GIIAS 5 Tahun Terakhir  

Harga saham Astra (ASII) tercatat mengalami kenaikan menjelang gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. 

Setidaknya, aksi borong investor terekam sejak dua bulan sebelum tanggal pelaksanaan GIIAS, hal itu tecermin dari harga saham ASII yang mengalami kenaikan. 

Menilik data historis Investing, dua bulan sebelum pelaksanaan GIIAS 2019, saham ASII parkir di level Rp6.700 per saham pada 17 Mei 2019, lalu naik 6,71% ke posisi Rp7.150 pada 18 Juli 2019. Kala itu, GIIAS 2019 digelar pada periode 18-28 Juli 2019. 

Kemudian, pada GIIAS 2020 awalnya direncanakan dihelat pada 22 Oktober hingga 1 November 2020, namun sayangnya pameran akbar itu terpaksa harus dibatalkan karena merebaknya pandemi Covid-19.

Berlanjut ke ajang GIIAS 2021, saham emiten berkode  ASII mengalami kenaikan dalam dua bulan menjelang pameran tersebut. Pada 10 September 2021, saham ASII parkir di level Rp5.425 per saham, namun pada 11 November 2021 saham ASII naik 13,82% ke level Rp6.175. Sebagai pengingat, GIIAS 2021 digelar pada 11 – 21 November 2021. 

Berikutnya, pada GIIAS 2022 harga saham ASII mengalami kenaikan tipis 0,36% dalam dua bulan, sejak 10 Juni 2022 di harga Rp6.925 ke posisi Rp6.950 pada 11 Agustus 2022. Gelaran GIIAS 2022 dihelat pada 11-21 Agustus 2022.

Terakhir, pada GIIAS 2023, saham ASII menguat 1,10% dua bulan menjelang pameran otomotif tersebut, dari 9 Juni 2023 di harga Rp6.800 ke level Rp6.875 pada 9 Agustus 2023. GIIAS 2023 digelar pada 10-20 Agustus 2023. 

Berdasarkan data RTI Business pada perdagangan Jumat (12/7/2024) pukul 13.55 WIB, pergerakan saham ASII di Bursa Efek Indonesia terpantau naik 0,89% atau 40 poin ke level Rp4.550 per saham. Sementara itu, secara year-to-date (YtD) saham ASII ambles 19,47%. 

Kendati saham ASII masih melemah sepanjang tahun berjalan, namun dalam sebulan terakhir menjelang GIIAS 2024 saham ASII justru mengalami penguatan sebesar 4,36%.

Ditinjau secara valuasinya, saham Astra (ASII) memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 6,17 kali, sedangkan price to book value ratio (PBVR) sebesar 0,89 kali. Kapitalisasi pasar ASII tercatat Rp184,20 triliun. 

Posisi PER ASII tersebut di bawah rata-rata 5 tahun terakhir di angka 7,77 kali, sedangkan PBV juga di bawah rerata 5 tahun terakhir sebesar 1,23 kali.        

GIIAS 2019 (18-28 Juli)   Harga 17 Mei 2019: Rp6.700 Harga 18 Juli 2019: Rp7.150 Naik 6,71%
GIIAS 2020  (Batal)  - - -
GIIAS 2021 (11 – 21 November)   Harga 10 September 2021: Rp5.425   Harga 11 November 2021: Rp6.175 Naik 13,82%  
GIIAS 2022  (11-21 Agustus)   Harga 10 Juni 2022: Rp6.925   Harga 11 Agustus 2022: Rp6.950  Naik 0,36% 
GIIAS 2023  (10-20 Agustus)   Harga 9 Juni 2023: Rp6.800   Harga 9 Agustus 2023: Rp6.875  Naik 1,10% 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper