Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Astra (ASII) Soal Prospek Penjualan Mobil 2024

PT Astra International Tbk. (ASII) mengungkap prospek penjualan mobil pada tahun ini, di tengah lesunya pasar otomotif sepanjang semester I/2024.
PT Astra International Tbk. (ASII) mengungkap prospek penjualan mobil pada tahun ini, di tengah lesunya pasar otomotif sepanjang semester I/2024./Toyota Astra
PT Astra International Tbk. (ASII) mengungkap prospek penjualan mobil pada tahun ini, di tengah lesunya pasar otomotif sepanjang semester I/2024./Toyota Astra

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) mengungkap prospek penjualan mobil yang penuh tantangan pada tahun ini, di tengah lesunya pasar otomotif sepanjang semester I/2024.

Head of Investor Relations ASII, Tira Ardianti memprediksi penjualan mobil nasional tahun ini akan sulit melampaui capaian pada 2023 lalu sebanyak 1 juta unit. Namun, perseroan berusaha mempertahankan pangsa pasar setidaknya di atas 50%.

"Prediksi kami market [penjualan mobil] sedikit di bawah 1 juta unit, atau kalau kondisi daya beli di semester kedua membaik bisa saja flat. Astra ingin mempertahankan pangsa pasar di atas 50%," ujar Tira kepada Bisnis, dikutip Kamis (11/7/2024).

Sebagai gambaran, realisasi penjualan mobil nasional secara wholesales sepanjang 2023 mencapai 1.005.802 unit. Sementara itu, ASII mencatatkan total penjualan mobil 560.717 unit pada 2023.

Lebih lanjut Tira mengatakan pada 6 bulan pertama 2024, penjualan mobil nasional secara wholesales sebesar 408.012 unit atau turun 19,4% secara year-on-year (YoY). Adapun, Astra meraih pangsa pasar sebesar 57% pada semester I/2024.

Di tengah lesunya penjualan mobil tersebut, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo memberi sinyal akan melakukan revisi target penjualan mobil domestik 1,1 juta unit pada 2024.

Menurutnya, tantangan bagi penjualan mobil sepanjang 2024 disebabkan karena melemahnya daya beli masyarakat. "Melihat kondisi daya beli yang melemah dan pencapaian penjualan mobil secara nasional sampai Juni ini, sepertinya akan sulit melampaui 2023," katanya.

Tira pun berharap pada semester II/2024 kondisi perekonomian akan membaik sehingga pasar otomotif pulih. Selain itu, ASII juga menaruh harapan pada efek positif dari gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 pada 18-28 Juli mendatang yang diharapkan mendorong penjualan mobil.

"Tahun lalu GIIAS 2023 dikunjungi sekitar 400.000 pengunjung dan nilai transaksi mencapai angka Rp15 triliun. Mudah-mudahan GIIAS tahun ini akan mendorong penjualan di semester II," lanjutnya.

Tak tinggal diam, ASII pun menyiapkan strategi di tengah melemahnya penjualan otomotif dengan tetap menawarkan sales program untuk mendorong penjualan salah satunya di momen GIIAS 2024.

"Selain itu, jaringan distribusi yang luas ditunjang purnajual kami serta beragam produk yang kami tawarkan, diyakini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen Indonesia," pungkas Tira.

Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil Grup Astra pada Juni 2024 tembus 43.908 unit. Adapun, angka penjualan mobil ASII pada Juni 2024 mengalami penurunan 5,22% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan penjualan pada Juni 2023 sebesar 46.328 unit.

Jika diakumulasikan, sepanjang semester I/2024, ASII menorehkan penjualan sebanyak 231.792 unit mobil. Capaian itu juga turun 16,59% secara YoY dibandingkan periode sama 2023 sebanyak 277.924 unit.

Kendati demikian, secara bulanan, penjualan mobil ASII mengalami kenaikan 6,27% secara month-to-month (mtm) dibandingkan dengan penjualan Mei 2024 yang sebanyak 41.314 unit. Alhasil, pangsa pasar (market share) ASII pada Juni 2024 pun naik menjadi 60%.

Angka penjualan tersebut didapatkan dari penjualan berbagai merek mobil Astra seperti Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, hingga UD Trucks. Sementara itu, untuk segmen low cost green car (LCGC) ASII membukukan penjualan sebesar 11.391 unit pada bulan ke-6 2024.

Adapun, harga saham ASII melemah 0,66% atau 30 poin ke level Rp4.510 pada Kamis (11/7/2024), dan sepanjang tahun berjalan saham ASII melemah 20,18% year-to-date (YtD).

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper