Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra (ASII) Curhat Penjualan Mobil Lesu, Menaruh Asa pada GIIAS 2024

PT Astra International Tbk. (ASII) ungkap penyebab penjualan mobil lesu sepanjang tahun berjalan, perseroan berharap efek positif dari GIIAS 2024.
PT Astra International Tbk. (ASII) ungkap penyebab penjualan mobil lesu sepanjang tahun berjalan, perseroan berharap efek positif dari GIIAS 2024.  Dok. PT Toyota Astra Motor (TAM).
PT Astra International Tbk. (ASII) ungkap penyebab penjualan mobil lesu sepanjang tahun berjalan, perseroan berharap efek positif dari GIIAS 2024.  Dok. PT Toyota Astra Motor (TAM).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) buka-bukaan mengenai tantangan penjualan mobil yang masih lesu sepanjang tahun berjalan. Perseroan pun menaruh harapan pada efek positif dari gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Head of Investor Relations ASII, Tira Ardianti mengungkapkan tantangan bagi pasar otomotif terutama penjualan mobil sepanjang 2024 disebabkan karena melemahnya daya beli masyarakat.

"Melihat kondisi daya beli yang melemah dan pencapaian penjualan mobil secara nasional sampai Juni ini, sepertinya akan sulit melampaui 2023," ujar Tira kepada Bisnis, Rabu (10/7/2024).

Sebagai gambaran, ASII mencatatkan total penjualan mobil 560.717 unit sepanjang 2023. Adapun, realisasi penjualan mobil nasional secara wholesales sepanjang tahun 2023 mencapai 1.005.802 unit.

Tira pun berharap pada semester II/2024 kondisi perekonomian akan membaik sehingga pasar otomotif pulih. Terlebih, ada mometum GIIAS 2024 pada 18-28 Juli mendatang yang diharapkan mendorong penjualan mobil.

"Tahun lalu GIIAS 2023 dikunjungi sekitar 400.000 pengunjung dan nilai transaksi mencapai angka Rp15 triliun. Mudah-mudahan GIIAS tahun ini akan mendorong penjualan di semester II," lanjutnya.

Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan mobil Grup Astra pada Juni 2024 tembus 43.908 unit. Adapun, angka penjualan mobil ASII pada Juni 2024 mengalami penurunan 5,22% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan penjualan pada Juni 2023 sebesar 46.328 unit.

Jika diakumulasikan, sepanjang semester I/2024, ASII menorehkan penjualan sebanyak 231.792 unit mobil. Capaian itu juga turun 16,59% secara YoY dibandingkan periode sama 2023 sebanyak 277.924 unit.

Kendati demikian, secara bulanan, penjualan mobil ASII mengalami kenaikan 6,27% secara month-to-month (mtm) dibandingkan dengan penjualan Mei 2024 yang sebanyak 41.314 unit. Alhasil, pangsa pasar (market share) ASII pada Juni 2024 pun naik menjadi 60%.

Angka penjualan tersebut didapatkan dari penjualan berbagai merek mobil Astra seperti Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, hingga UD Trucks. Sementara itu, untuk segmen low cost green car (LCGC) ASII membukukan penjualan sebesar 11.391 unit pada bulan ke-6 2024.

Tidak hanya kendaraan konvensional atau internal combustion engine (ICE), ASII juga memiliki berbagai merek mobil listrik yang terdiri dari battery electric vehicle (BEV), hybrid electric vehicle (HEV), dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

Untuk model BEV, Astra memiliki Lexus UX, Toyota bZ4x dan Lexus RZ. Selanjutnya untuk segmen PHEV ASII memiliki Toyota Rav4 dan Lexus RX. Sementara itu segmen HEV Astra yaitu Innova Zenix, Yaris Cross, dan beberapa model hybrid lainnya.

Di lain sisi, penjualan mobil non-Astra seperti Mitsubishi, Honda, Suzuki, hingga Wuling mencatatkan angka 29.028 unit pada Juni 2024.

Berdasarkan data terbaru yang diterima Bisnis, penjualan mobil domestik secara wholesales mencapai 72.936 unit pada Juni 2024, turun 11,8% dibandingkan dengan Juni 2023. Lalu, penjualan ritel mencapai 70.198 unit, turun 12,3% dibandingkan Juni 2023.

Pergerakan harga saham ASII melemah 0,22% atau 10 poin ke level Rp4.550 pada Rabu (10/7) pukul 13.53 WIB, dan sepanjang tahun berjalan saham ASII melemah 19,47% year-to-date (YtD).

"Di tengah penjualan yang lemah ini, kami tetap menawarkan sales program untuk mendorong penjualan salah satunya di momen GIIAS nanti. Selain itu, jaringan distribusi yang luas ditunjang purnajual kami serta beragam produk yang kami tawarkan, diyakini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen Indonesia," pungkas Tira.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper