Bisnis.com, JAKARTA — PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) menyampaikan progres terbaru pembangunan bandara di Kecamatan Poto Tano, Sumbawa Barat.
Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau menuturkan Grup Amman melalui PT Amman Aviasi Indonesia membangun bandara untuk memajukan ekonomi di sekitar tambang. Secara operasional, Rachmat menuturkan AMMN sebenarnya tidak memerlukan bandara.
"Hanya saja ini bagian dari rencana ekonomi berkelanjutan di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat," ujarnya dalam kunjungannya ke Tim Redaksi Bisnis Indonesia, Rabu (10/7/2024).
Dia menjelaskan, setelah melakukan berbagai macam studi seperti studi pertanian dan lain-lain, sektor industri yang paling berpotensi dikembangkan di KSB adalah pariwisata. Hanya saja, untuk mengembangkan pariwisata di KSB, belum terdapat bandara.
"Kalau bandaranya ada, mungkin pelaku pariwisata jadi bisa ngomong dengan bank. Sehingga diputuskanlah untuk membangun bandara," tuturnya.
Untuk fase pertama, lanjut Rachmat, bandara ini akan dapat menampung pesawat perintis seperti ATR-72. Nantinya, bandara tersebut akan disiapkan untuk menampung pesawat berbadan besar seperti Boeing 737.
Baca Juga
Rachmat juga menyebut AMMN melakukan investasi hingga Rp400 miliar untuk pembangunan bandar udara ini.
Sementara itu, Vice President of Corporate Communication AMMN Kartika Octaviana menjelaskan apabila telah rampung, bandara ini nantinya akan dikelola oleh anak usaha AMMN, PT Amman Aviasi Indonesia.
"Ini bagian dari CSR kami untuk pariwisata berkelanjutan," tuturnya.
Sebagai informasi, luas bandar udara ini direncanakan mencapai 72,2 hektare (ha) dengan panjang lintasan mencapai 1.500 meter. Adapun, kapasitas bandara dapat menampung sekitar 209 penerbangan, 30.000 penumpang, dan 250 ton kargo setiap tahunnya.