Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Sinyal Penurunan Suku Bunga, Simak Prospek Saham Teknologi

Analis melihat peluang penurunan suku bunga oleh The Fed dapat menjadi katalis bagi saham-saham teknologi.
Ilustrasi foto karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ilustrasi foto karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (10/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat dan Bank Indonesia diperkirakan dapat menurunkan tingkat suku bunganya pada semester II/2024. Analis melihat kondisi ini memberikan peluang bagi penguatan saham teknologi. 

Founder Stocknow.id Hendra Wardana menjelaskan perlambatan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat pada bulan Juni, disertai dengan revisi turun data bulan-bulan sebelumnya, semakin memperkuat kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. 

Dia juga menyebut menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, jumlah gaji non-pertanian hanya naik sebanyak 206.000 bulan lalu, dengan pertumbuhan lapangan kerja dua bulan sebelumnya direvisi turun sebesar 111.000. Tingkat pengangguran di AS yang meningkat menjadi 4,1% dan penurunan rata-rata gaji per jam menunjukkan pelemahan bertahap di pasar tenaga kerja.

"Dengan kondisi ini, serta moderasi inflasi yang terjadi baru-baru ini, ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini semakin kuat," ujar Hendra, Selasa (9/7/2024). 

Bahkan, lanjut Hendra, beberapa analis juga memperkirakan penurunan suku bunga bisa terjadi paling cepat pada bulan September. Hal tersebut didukung oleh laporan ketenagakerjaan terbaru sebelum pertemuan The Fed akhir bulan ini.

Penurunan imbal hasil treasury dan kenaikan indeks saham berjangka setelah laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar merespons positif terhadap prospek penurunan suku bunga. 

Sementara itu, bagi sektor teknologi, Hendra melihat kondisi ini memberikan peluang yang cukup besar. Dia menjelaskan suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya pinjaman dan meningkatkan valuasi saham-saham teknologi yang biasanya memiliki tingkat pertumbuhan tinggi namun memerlukan modal besar untuk ekspansi. 

"Dengan demikian, investor dapat melihat peluang investasi yang menarik pada saham-saham teknologi di tengah prospek penurunan suku bunga oleh The Fed," ucapnya.

Sementara itu, lanjut Hendra, pernyataan Bank Indonesia yang membuka peluang untuk menurunkan suku bunga di kuartal IV/2024 dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Penurunan suku bunga biasanya berdampak positif pada pasar saham karena biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendorong investasi dan konsumsi, serta meningkatkan likuiditas di pasar. 

Hendra menuturkan sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti properti, perbankan, dan konsumer akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan ini. 

"Oleh karena itu, Stocknow.id melihat peluang penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia sebagai langkah yang berpotensi menguatkan IHSG, terutama jika diiringi dengan stabilitas makroekonomi dan kepercayaan investor," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper