Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis pada hari ini, Senin (8/7/2024). Namun, sederet saham BUMN Karya seperti WIKA, ADHI hingga PTPP terpantau kompak menghijau dengan lonjakan signifikan.
Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG hari ini melemah tipis 0,03% atau 2,39 poin ke level 7.250,97. Adapun, IHSG bergerak di rentang 7.215 hingga 7.265 sepanjang sesi.
Terpantau sebanyak 318 saham menguat, 256 saham melemah, dan 223 saham bergerak di tempat pada awal perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp12.450 triliun.
Perlu diketahui, sejumlah direktur utama BUMN Karya menjalani agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI untuk membahas usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2025 pada Senin (8/7/2024). Alhasil, saham BUMN Karya kompak menguat.
Misalnya, hari ini saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melesat 34,75% atau menembus auto rejection atas (ARA) ke level Rp190 per saham. Disusul anak usahanya, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) yang melompat 22,67% ke posisi Rp92 per saham.
Selanjutnya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) yang melonjak 21,69% ke posisi Rp404 per saham. Diikuti PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang naik 18,92% ke posisi Rp264 per saham.
Baca Juga
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo (big cap), saham TLKM menguat 1,99% ke posisi Rp3.080 per saham, disusul saham TPIA milik Prajogo Pangestu yang naik 1,36% ke Rp9.325. Sementara saham ASII juga menguat 1,31% ke posisi Rp4.640.
Dari jajaran saham terlaris dihuni oleh emiten bank jumbo seperti BBRI dengan nilai transaksi Rp1,1 triliun, disusul BMRI dan BBCA senilai masing-masing Rp867,6 miliar dan Rp729,3 miliar.
Adapun, saham-saham yang baru IPO hari ini juga kompak melesat, seperti saham GOLF milik anak Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo terpantau tembus ARA 35% ke Rp270 per saham, diikuti saham BLES milik Hermanto Tanoko naik 34,43% ke Rp246. Saham ISEA juga menguat 24,8% ke Rp312 per saham.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, selama sepekan periode 1-5 Juli 2024 IHSG menguat +2,69%, secara kumulatif IHSG menguat dalam 3 minggu beruntun secara mingguan.
"Akselerasi IHSG mengikuti pergerakan Indeks dolar AS dan Yield US Treasury yang mengalami penurunan pasca pidato Jerome Powell dan meredanya data tenaga kerja yang rilis akhir di pekan lalu. Katalis positif tersebut membuat Investor asing dalam sepekan inflow sebesar Rp2,63 triliun," ujar Ratih dalam riset harian.
Dari mancanegara, pada akhir pekan, Wall Street menguat signifikan setelah data tenaga kerja periode Juni 2024 mencerminkan potensi landainya inflasi di AS. Tingkat pengangguran naik ke level 4,1%, setelah bulan sebelumnya di level 4%. Sementara itu, non farm payroll turun ke level 206 ribu dari posisi Mei 2024 sebesar 218.000.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.