Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Anjlok 6% Dalam Sepekan, Sempat Sentuh US$53.000-an

Harga Bitcoin telah menurun sekitar 6% pada pekan ini dan saat ini berada di kisaran US$56.400.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin mengalami penurunan dalam sepekan di tengah ramainya kasus Mt. Gox, suku bunga yang tinggi, dan menurunnya minat investor terhadap ETF Bitcoin.

Harga Bitcoin telah menurun sekitar 6% pada minggu ini menjadi sekitar US$56.400. Adapun, harganya sempat menyentuh sebesar US$53.602 pada Jumat (5/7/2024).

Suku bunga yang tinggi dan menurunnya minat dalam ETF Bitcoin telah membuat harga mengalami penurunan. Selain itu, yang turut mendorong penurunan ini adalah redanya tingkat likuiditas, karena banyaknya pelaku pasar Amerika Serikat (AS) yang libur sekitar 4 Juli 2024, yakni Hari Kemerdekaan Amerika. 

Menurut kepala eksekutif FRNT Financial Inc., Stephane Ouellette, pedagang mungkin bereaksi berlebihan terhadap pembayaran kembali Mt. Gox. Kemudian, menurutnya potensi likuidasi Bitcoin senilai US$2,3 miliar oleh pemerintah Jerman menimbulkan ancaman langsung yang jauh lebih besar terhadap pasar. 

"Tidak semua Bitcoin yang mereka distribusikan akan dijual," jelas Ouellette, dan mengatakan bahwa para investor tengah berjuang untuk sebuah narasi sementara investor Bitcoin berharap hal ini dapat menjadi peluang pembelian yang bagus. 

Adapun, pendistribusian sekitar US$8 miliar dalam bentuk Bitcoin yang telah lama dinantikan dari bursa Mt. Gox yang gagal, membuat pasar kripto dalam keadaan menegangkan.

Kemudian, ketidakpastian yang terus berlanjut membantu mendorong Bitcoin untuk menurun pada hari keempat, dengan mencapai titik terendah sejak Februari 2024.

Potensi kelebihan pasokan juga menambah kekhawatiran potensi penjualan seperti pemerintah seperti Jerman, kreditor bursa yang gagal dan penambang kripto yang terkepung.

Menurut kepala eksekutif Off the Chain Capital, Kreditor Brian Dixon, adapun banyak kreditor belum menerima distribusi mereka, dan tahap pembayaran saat ini mungkin berlangsung hingga Oktober 2024. 

"Kami masih menunggu distribusi kami," jelas Dixon, dan mengatakan bahwa ia belum mendengar ada yang benar-benar klaim Gox. 

Adapun, Mt. Gox yang berkantor pusat di Tokyo pernah menjadi bursa Bitcoin terbesar di dunai sebelum diretas, dan kemudian bangkrut pada 2014.  

Banyak pendukung awal Bitcoin menyimpan uang mereka di sana, dan telah menunggu untuk mendapatkan kembali koin mereka selama 10 tahun. Gox telah mulai membayar kembali fiat sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper