Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMF AeroAsia (GMFI) Ungkap Dampak Gejolak Rupiah ke Bisnis Bengkel Pesawat

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) atau GMF AeroAsia mengungkap dampak tren pelemahan nilai tukar rupiah.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) atau GMF AeroAsia mengungkap dampak tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap sektor maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat.

Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah berdampak pada kenaikan harga komponen atau suku cadang pesawat. Dia menuturkan, dampak ini akan lebih dirasakan langsung oleh maskapai penerbangan.

Di sisi lain, dia menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak menimbulkan efek langsung yang signifikan kepada perusahaan. Hal tersebut karena GMFI menetapkan tarif perawatan pesawat sesuai dengan kurs dolar AS yang berlaku pada waktu tersebut.

Selain itu, dia menuturkan pelanggan GMFI juga kebanyakan berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tersebut pun lebih banyak menggunakan denominasi dolar AS dalam transaksi.

“Jadi kita tetap transaksi dengan rupiah, tetapi untuk harga (tarif perawatan) patokannya ke dolar AS. Terutama market kita banyak yang dari luar negeri, itu juga bisa menyeimbangkan dampak pelemahan rupiah,” jelas Andi dalam paparan publik perusahaan secara daring, Jumat (28/6/2024).

Adapun, pada kuartal I/2024, GMFI mencatatkan pendapatan senilai US$98,58 juta. Dia menyebut, jumlah ini telah melampaui target yang ditetapkan sebesar US$93,69 juta. Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasi tim dalam mencapai tingkat keunggulan yang tinggi.

Andi melanjutkan, perusahaan juga mencatatkan Operating Profit Margin yang positif. Kontribusi terbesar pada pendapatan berasal dari segmen airframe. 

Di sisi lain, GMFI turut mencatatkan EBITDA positif yang ditunjukkan pada mayoritas segmen, menandakan kekuatan dan keberlanjutan kinerja positif GMFI.

Seiring dengan pencapaian tersebut, Andi menyebut GMFI memiliki proyeksi optimisti untuk periode 2024. Salah satu target tersebut adalah pencapaian revenue pendapatan diharapkan dapat melampaui target RKAP GMFI sebesar US$389,15 juta.

“Hal ini mencerminkan keyakinan dalam kemampuan Perseroan untuk terus berkembang dan berkontribusi pada industri penerbangan secara keseluruhan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper