Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bengkel pesawat milik Grup Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) tengah berupaya untuk melakukan perbaikan ekuitas menjadi positif. Hal itu seiring dengan harapan perseroan agar bisa segera keluar dari Papan Pemantauan Khusus full call auction (PPK FCA).
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), GMFI masuk papan pemantauan khusus FCA sejak 29 Juli 2021 karena memenuhi kriteria 5, yakni memiliki ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir.
Direktur Utama GMFI Andi Fahrurrozi mengatakan perseroan sudah mulai melakukan strategi untuk perbaikan ekuitas pada pertengahan tahun ini. Alhasil, GMFI pun menargetkan bisa keluar dari PPK FCA pada 2025.
“Kami mulai ada beberapa program perbaikan ekuitas. Target kami di tahun depan, sebelum RUPS tahun depan target ekuitas kami sudah berbalik positif,” ujar Andi dalam paparan publik GMFI, Jumat (28/6/2024).
Menilik laporan keuangan per kuartal I/2024, GMFI masih membukukan ekuitas negatif US$308,87 juta. Namun, ekuitas itu mengalami penurunan tipis 0,73% dibandingkan posisi ekuitas pada Desember 2023 sebesar US$311,16 juta.
Liabilitas perseroan juga turun menjadi US$751,03 juta dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar US$761,18 juta. Alhasil, total aset GMFI turun menjadi US$442,16 juta per Maret 2024, dari US$450,02 juta pada Desember 2023.
Baca Juga
“Jadi, ada beberapa inisiatif-inisiatif dari kami yang sudah mendapat dukungan dari pemegang saham dan juga sudah mulai berjalan. Hasilnya mungkin dalam waktu dekat akan mulai terlihat progresnya perbaikan ekuitas ini,” katanya.
Di lain sisi, laba bersih GMFI melonjak 122,33% secara year-on-year (YoY) menjadi US$2,46 juta per kuartal I/2024, dibandingkan periode sama 2023 sebesar US$1,1 juta.
Capaian laba bersih itu didorong pendapatan perseroan yang juga naik 14,86% menjadi US$98,58 juta, dibandingkan kuartal I/2023 sebesar US$85,82 juta.
"Capaian pendapatan senilai US$98,58 juta telah melampaui target yang ditetapkan sebesar US$93,69 juta. Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasi tim dalam mencapai tingkat keunggulan yang tinggi," katanya.
Dia mengatakan, GMFI juga mencatatkan operating profit margin yang positif. Kontribusi terbesar pada revenue berasal dari segmen airframe. Di sisi lain, GMFI turut mencatatkan EBITDA positif yang ditunjukkan pada mayoritas segmen, menandakan kekuatan dan keberlanjutan kinerja positif GMFI.
"GMFI memiliki proyeksi yang optimis untuk tahun 2024, salah satunya pencapaian revenue yang diharapkan dapat melampaui target RKAP GMFI sebesar US$389,15 juta. Hal ini mencerminkan keyakinan dalam kemampuan perseroan untuk terus berkembang dan berkontribusi pada industri penerbangan secara keseluruhan," pungkasnya.
Pada perdagangan Jumat (28/6/2024), saham GMFI naik 6% menjadi Rp53 per saham. Namun sepanjang 2024, saham GMFI masih terkoreksi 33,75% secara year-to-date (YtD).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.