Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) Anthony Valentine McEvoy menumpahkan curahan hatinya terkait keberlanjutan aksi boikot terhadap jaringan kafe yang dikelola perseroan, Starbucks.
Anthony menuturkan bahwa setiap harinya Starbucks terkena dampak dari aksi boikot, mulai dari vandalisme, tekanan sosial, hingga protes yang dilakukan di dalam toko. Tindakan yang dinilai mempengaruhi hidup para pegawai perseroan.
Padahal, lanjutnya, Starbucks secara global tidak memiliki jaringan gerai di Israel. Selain itu, mayoritas pegawai perseroan adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
“Kami memiliki 6.000 orang pegawai di Starbucks Indonesia, yakni PT Sari Coffee Indonesia, dan hanya satu orang bule di perusahaan ini. Tidak ada yang lain [kecuali saya],” ujarnya dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Anthony menjelaskan bahwa MAPB aktif melakukan donasi bersama dengan Yayasan Starbucks. Salah satunya donasi sebesar Rp5 miliar kepada World Central Kitchen, sebuah organisasi nirlaba yang saat ini aktif di Jalur Gaza.
“Kami telah melakukan hal baik, bahkan ketika tidak ada orang yang melihat dan mendengarkan. Ini sudah menjadi DNA kami. Dan, hari ini kami disalah persepsikan dan ditakuti sebagai sesuatu yang bukan kami sesungguhnya,” pungkasnya.
Baca Juga
Dia pun kembali menegaskan bahwa edukasi sangat penting untuk terhindar dari kebohongan dan benci yang diarahkan kepada Starbucks Indonesia. Menurutnya, hal itu hanya membuat para pegawai perusahaan semakin tertekan dengan masa depannya.
“Dan mereka yang bekerja tiap hari membuka toko [Starbucks] tidak tahu bagaimana masa depannya karena kebohongan dan benci,” tutur Anthony.
Anthony menyatakan pihaknya tidak mendukung siapa pun, serta mengutuk kejahatan terhadap orang-orang tidak bersalah di Palestina. Dia juga menegaskan bahwa MAPB tidak memiliki kontribusi terhadap kejahatan yang dilakukan Israel.
Sampai dengan kuartal I/202, MAPB memiliki jaringan Starbucks sebanyak 607 gerai. Total, MAPB mengelola 843 gerai yang terdiri atas merek-merek seperti Subway, Krispy Kreme, Genki Sushi, Pizza Marzano, PAUL, Cold Stone, dan Godiva.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.