Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samudera Indonesia (SMDR) Bagikan Dividen Final Rp12 per Saham

Emiten perkapalan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) akan membagikan dividen final sebesar Rp12 per lembar untuk tahun buku 2023.
Jajaran Direksi PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) dalam paparan publik tahun buku 2023, Rabu (26/6/2024). RUPST SMDR memutuskan membagikan dividen final sebesar Rp12 per saham. Bisnis/Artha Adventy
Jajaran Direksi PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) dalam paparan publik tahun buku 2023, Rabu (26/6/2024). RUPST SMDR memutuskan membagikan dividen final sebesar Rp12 per saham. Bisnis/Artha Adventy

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkapalan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) akan membagikan dividen final sebesar Rp12 per lembar untuk tahun buku 2023. 

Direktur Kepatuhan Samudera Indonesia Farida Helianti menjelaskan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp12 per saham atau setara Rp196,5 miliar. 

“Dividen interim sebesar Rp65,5 miliar telah dibayarkan Agustus 2023 dan sisanya sebagai dividen tunai Rp196,5 miliar yang akan dibayarkan sesuai ketentuan berlaku,” kata Helianti dalam paparan publik, Rabu (26/6/2024). 

SMDR sendiri telah membagikan dividen interim pad 30 Agustus lalu dengan nilai Rp4 per lembar atau setara Rp65,5 miliar. Dengan pembagian dividen final tersebut maka total dividen tahun buku 2023 SMDR adalah sebesar Rp16 per saham atau setara dengan Rp262 miliar. 

Maka dividen payout ratio adalah sebesar 22,75% dari laba bersih SMDR yang tercatat sebesar US$78,69 juta atau setara Rp1,15 triliun. 

Sementara itu, harga saham SMDR saat ini berada di level Rp302 per saham. Maka dengan mengasumsikan harga saham saat ini dividend yield SMDR tercatat sebesar 5,29%. 

Seperti yang diketahui, SMDR membukukan penurunan pendapatan jasa menjadi sebesar US$772,40 juta atau setara Rp11,92 triliun sepanjang 2023. Pendapatan tersebut turun 32,89% dibandingkan dengan perolehan 2022 sebesar US$1,15 miliar.  

Sejalan dengan pendapatan yang turun, biaya jasa juga mengalami penurunan menjadi US$618,63 juta atau setara dengan Rp9,55 triliun sepanjang 2023. Beban tersebut turun 18,26% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$756,85 juta.  

Adapun laba kotor tercatat sebesar US$153,76 juta atau setara dengan Rp2,37 triliun. Laba tersebut anjlok hingga 60,98% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar US$394,10 juta

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$78,69 juta atau setara dengan Rp1,15 triliun. Laba bersih ini tergerus hingga 62,99% dibandingkan dengan periode tahun lalu sebesar US$212,69 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper