Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat Tembus Level Rp16.394, Dolar AS Loyo

Rupiah menguat 56 poin atau 0,34% menuju level Rp16.394 per dolar AS saat greenback berbalik melemah.
Rupiah menguat 56 poin atau 0,34% menuju level Rp16.394 per dolar AS saat greenback berbalik melemah. Bisnis/Suselo Jati
Rupiah menguat 56 poin atau 0,34% menuju level Rp16.394 per dolar AS saat greenback berbalik melemah. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya ditutup menguat pada Senin (24/6/2024) dan menyentuh level Rp16.394. Penguatan rupiah terjadi di tengah pergerakan greenback yang melemah.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 56 poin atau 0,34% menuju level Rp16.394 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menurun 0,12% ke posisi 105,67.

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas ditutup menguat. Yen Jepang, misalnya menguat sebesar 0,02%, lalu rupee India mencapai 0,05%, dan ringgit Malaysia 0,01%. Sementara itu, peso Filipina serta baht Thailand menguat 0,02% dan 0,20%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan pasar merespons positif pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF), yang mengingatkan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, untuk berkomitmen menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

 “IMF melihat fiskal Indonesia akan mengalami ekspansi pada 2024 dan 2025, namun defisit yang lebih kecil akan mendukung pertumbuhan dan kebijakan yang lebih seimbang, serta menjaga ruang kebijakan untuk merespons risiko-risiko negatif,” ujarnya. 

Dia menambahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dijaga di bawah 3%, yang menjadi komitmen pemerintah dan dilanjutkan oleh Prabowo Subianto.

Sementara itu, Ibrahim mengatakan saat ini greenback terpicu oleh pembacaan PMI yang menguat lebih dari perkiraan sehingga memicu kekhawatiran bahwa ketahanan ekonomi AS memungkinkan The Fed mempertahankan suku bunga tinggi.

Di sisi lain, pasar China mengalami kerugian berkepanjangan setelah Uni Eropa (UE) pada awal Juni memberlakukan tarif tinggi terhadap impor kendaraan listrik negeri Tirai Bambu. 

“Langkah ini memicu kemarahan Beijing dan meningkatkan kemungkinan perang dagang. Pejabat Tiongkok memperingatkan potensi perang dagang dengan UE, sementara menteri-menteri dari Tiongkok dan Jerman bertemu untuk merundingkan jalan ke depan,” tuturnya. 

Pada perdagangan besok, Selasa (24/6/2024), Ibrahim memperkirakan rupiah akan tetap bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah pada rentang Rp16.380 sampai dengan Rp16.450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper