Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Saham BUMN Mercy Harga Bajaj, Koleksi Lo Kheng Hong Masuk Daftar

Sederet saham perusahaan BUMN masuk dalam kriteria saham mercy harga bajaj ala investor kawakan Lo Kheng Hong. Cek detailnya.
Sederet saham perusahaan BUMN masuk dalam kriteria saham mercy harga bajaj ala investor kawakan Lo Kheng Hong. Cek detailnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Sederet saham perusahaan BUMN masuk dalam kriteria saham mercy harga bajaj ala investor kawakan Lo Kheng Hong. Cek detailnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sederet saham perusahaan pelat merah anggota Indeks BUMN 20 masuk dalam kriteria saham mercy harga bajaj ala investor kawakan Lo Kheng Hong.

Sepanjang tahun ini, kinerja Indeks BUMN 20 masih berada di zona merah hingga akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (14/6/2024). Indeks tercatat mengalami pelemahan sebesar 17,27% secara year-to-date (YtD) menuju level 344,41.

Pelemahan Indeks BUMN juga lebih tinggi dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 7,40% YtD menuju level 6.734,83. Adapun indeks LQ45 melemah 12,89% YtD ke 845,50, sementara IDX30 turun 15,77% YtD menuju 417,14.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa koreksi IDXBUMN20 dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya tekanan yang dihadapi saham BUMN dengan kapitalisasi pasar jumbo, terutama perbankan.

Menurutnya, saham-saham bank pelat merah mencatatkan kinerja pertumbuhan kredit yang tidak terlalu optimal. Pada saat bersamaan, terjadi peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang akhirnya mempengaruhi gerak saham.

Nafan memperkirakan kinerja saham perbankan BUMN dapat terapresiasi pada semester II/2024 atau seturut proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI). Dengan demikian, saham perbankan mampu menjadi penggerak IDXBUMN20.

“Paling tidak IDXBUMN 20 bisa kembali bullish konsolidasi terlebih dahulu karena investor akan cenderung memilih emiten yang menerapkan tata kelola perusahaan secara baik dan pilihan utama adalah perbankan,” kata Nafan kepada Bisnis, baru-baru ini. 

Dia juga menilai emiten semen BUMN juga sedang berada dalam fase downtrend. Secara fundamental, hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi oversupply atau kelebihan pasokan yang masih menghantui industri semen dalam negeri.

Menurut Nafan, dengan adanya pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan proyek strategis nasional lainnya, permintaan semen diharapkan pulih menuju level normal.

REKOMENDASI Saham

Di tengah pelemahan indeks, terdapat beberapa saham yang masih diperdagangkan dengan nilai price-earning ratio (PER) dan price-to-book ratio (PBV) rendah.

Indikator itu memang bukan satu-satunya pisau analisis untuk menentukan mahal atau murahnya valuasi suatu saham. Namun, pendekatan tersebut kerap disebut investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) sebagai cara yang paling sederhana.

Pria yang akrab disapa Pak Lo ini menyatakan pendekatan PER dan PBV dapat dilakukan untuk menilai saham berbanderol murah dengan valuasi sederhana. Dia menganalogikan saham tersebut layaknya Mercedes-Benz atau Mercy yang dijual seharga bajaj.

Salah satu saham BUMN mercy dengan harga bajaj adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), yang juga masuk dalam koleksi Pak Lo. Berdasarkan data Bloomberg, PGAS dibanderol dengan PER 6,71 kali dan PBV 0,75 kali.

Founder Stocknow.id Hendra Wardana juga memilih PGAS sebagai salah satu saham BUMN yang dapat dicermati investor. Hal tersebut dikarenakan indikator kinerja perseroan menunjukkan hasil yang sangat positif.

Margin laba bersih PGAS, misalnya, mencapai 12,76% secara kuartalan. Hendra mengatakan angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri dan sektornya yakni 12,70%, memperlihatkan PGAS mampu menghasilkan keuntungan lebih besar. 

Sementara itu, dia juga menilai saham PGAS memiliki valuasi yang cukup rendah. Kondisi ini pun dapat dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di saham perusahaan.

“Valuasi PGAS saat ini terbilang cukup rendah. Hal ini mengindikasikan harga saham PGAS mungkin undervalued atau berada di bawah nilai wajarnya. Bagi investor, kondisi ini bisa menjadi peluang menarik untuk berinvestasi di saham PGAS,” kata Hendra.

 

Berikut saham-saham perusahaan pelat merah dengan PER dan PBV terendah berdasarkan posisi harga terakhir perdagangan Jumat (14/6/2024):

 

Emiten IDXBUMN20 PER Terendah
Emiten Harga PER
PTPP  310 3,64
BBTN  1205 4,75
PTBA  2460 4,93
JSMR  4740 5,07
BJTM  500 5,14
ELSA  398 5,16
BJBR  955 5,70
PGAS  1420 6,72
BBNI  4310 7,68
ADHI  192 7,72

 

Emiten IDXBUMN20 PBV Terendah
Emiten Harga  PBV
PTPP  310 0,17
ADHI  192 0,19
SMGR  3440 0,54
BBTN  1205 0,55
BJBR  955 0,63
ELSA  398 0,64
BJTM  500 0,65
PGAS  1420 0,75
ANTM  1210 0,95
TINS  815 0,96

Sumber: Bloomberg, diolah

------------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper