Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Saham Koleksi BUMN Asabri, Ada Indofarma (INAF) dan PPRO

Melansir data KSEI, PT Asabri (Persero) tercatat mengoleksi 17 saham emiten BEI, mulai dari Indofarma hingga PP Properti.
Pabrik PT Indofarma Tbk. (INAF)/indofarma.id
Pabrik PT Indofarma Tbk. (INAF)/indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA – BUMN PT Asabri (Persero) tercatat menjadi pemegang saham di beberapa emiten Bursa Efek Indonesia, antara lain, PT Indofarma Tbk. (INAF), PT PP Properti Tbk. (PPRO) dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) 

Hal itu terungkap dalam laporan harian pemegang saham di atas 5% yang dirilis Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat (14/6/2024). Berdasarkan laporan tersebut, Asabri diketahui mengoleksi 17 saham hingga 13 Juni 2024.

Selain INAF, PPRO, dan NIKL, Asabri juga mengoleksi saham PT Armidian Karyatama Tbk. (ARMY), PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK), PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE), serta PT Island Concepts Indonesia Tbk. (ICON). 

Ada juga saham PT Inti Agri Resources Tbk. (IIKP), PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA), PT Hanson International Tbk. (MYRX), PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR), PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA), hingga PT SMR Utama Tbk. (SMRU). 

Beberapa saham koleksi Asabri seperti INAF dan PPRO diketahui membukukan kinerja negatif. Emiten BUMN Indofarma, misalnya, menorehkan kerugian sebesar Rp191,69 miliar hingga kuartal III/2023.

Terbaru, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan INAF dan anak usahanya PT Indofarma Global Medika terlibat aktivitas berindikasi fraud, mulai dari transaksi fiktif, pinjaman online, hingga mempercantik laporan keuangan,

Aktivitas itu meliputi transaksi jual beli fiktif pada unit bisnis Fast Moving Consumer Goods (FMCG), serta penempatan dana deposito atas nama pribadi di koperasi simpan pinjam.

Seiring dengan temuan itu, saham Indofarma kini masuk ke dalam pemantauan khusus full call auction (FCA) sejak 13 Mei 2024. Saham INAF kini dibanderol Rp149 per lembar, melemah 74,31% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD).

Di sisi lain, PPRO selaku anak usaha PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp207,49 miliar sepanjang kuartal I/2024 atau berbalik dari laba tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kinerja tersebut berbanding terbalik dari realisasi kuartal I/2023 yang membukukan laba bersih Rp1,95 triliun.

Kerugian itu sejalan dengan menurunnya pendapatan PPRO dari Rp219,25 miliar menjadi Rp95,66 miliar kuartal I/2024. Artinya, kinerja pendapatan turun 56,37% year-on-year (YoY). 

ASABRI ROMBAK PENGURUS

Pada Maret 2024, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak susunan pengurus Asabri dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-36/MBU/02/2024.  

Kementerian BUMN yang dinahkodai Erick Thohir resmi mengangkat Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si. sebagai Komisaris Independen PT Asabri (Persero), menggantikan posisi mantan Wakapolri Ari Dono.

Arief Sulistyanto merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri. Arief juga merupakan anggota tim khusus dalam penyidikan kasus pembunuhan Munir. 

Dia juga merupakan alumni program Doktor Hukum Universitas Pelita Harapan pada tahun 2022 dengan meraih predikat summa cumlaude

Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono mengatakan Asabri senantiasa melakukan transformasi dan perbaikan di berbagai lini. Menurutnya, berbagai upaya dan langkah ditempuh untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan. 

“Manajemen Asabri terus fokus untuk meningkatkan kualitas kinerja selaras dengan semangat yang tertuang pada tagline tahun 2024, yaitu Kita Berkualitas Kita Hebat,” ucapnya. 

Berikut daftar saham yang dikoleksi PT Asabri (Persero):

 

No.

Perusahaan

Kode Saham

Jumlah Saham

Porsi

1

Armidian Karyatama  Tbk

ARMY

873.159.483

9,70%

2

Bumi Teknokultura Unggul Tbk.

BTEK

3.751.665.232

8,11%

3

Alfa Energi Investama Tbk.

FIRE

348.128.850

23,60%

4

Island Concepts Indonesia Tbk.

ICON

54.669.376

5,02%

5

Inti Agri Resources Tbk.

IIKP

4.139.225.400

12,32%

6

Indofarma Tbk.

INAF

425.907.600

13,74%

7

Sanurhasta Mitra Tbk.

MINA

347.967.754

5,30%

8

Hanson International Tbk.

MYRX

9.405.765.952

10,85%

9

Pelat Timah Nusantara Tbk.

NIKL

260.152.600

10,31%

10

Prima Cakrawala Abadi Tbk.

PCAR

293.285.543

25,14%

11

Pool Advista Finance Tbk.

POLA

256.228.000

7,65%

12

Pool Advista Indonesia Tbk. 

POOL

173.941.500

7,43%

12

PP Properti Tbk.

PPRO

3.284.680.836

5,33%

12

Rimo International Lestari Tbk.

RIMO

2.455.285.085

5,45%

12

Sidomulyo Selaras Tbk.

SDMU

205.000.000

18,06%

12

SMR Utama Tbk.

SMRU

1.014.086.000

8,11%

12

Agung Semesta Sejahtera Tbk.

TARA

506.616.138

5,03%

 

 

------------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper