Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Latinusa (NIKL) Tekan Kerugian Jadi Rp304,06 Juta Sepanjang 2024

Latinusa (NIKL) mencatatkan kerugian sebesar US$18.852 atau sekitar Rp304,06 juta sepanjang 2024.
Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/1/2025)./JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten logam PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) atau Latinusa mencatatkan kerugian sebesar US$18.852 atau sekitar Rp304,06 juta (asumsi kurs Rp16.129,03 per dolar AS) sepanjang tahun 2024.

Posisi rugi itu relatif menyusut dari pencatatan pada periode yang sama tahun sebelumnya di level US$3,66 juta atau sekitar Rp56,40 miliar (asumsi kurs Rp15.384 per dolar AS).

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2024, NIKL menghimpun penjualan sebesar US$155,72 juta, terkoreksi cukup lebar dari posisi penjualan pada 2023 sebesar US$171,08 juta.

Sementara itu, NIKL mencatat beban pokok penjualan sepanjang 2024 sebesar US$146,33 juta, lebih rendah dari posisi beban pada tahun sebelumnya di level US$169,5 juta.

Setelah dikurangi beban pokok, NIKL mencatat laba bruto pada periode 2024 sebesar US$9,39 juta. Torehan itu naik 492,71% dari pencatatan laba bruto tahun 2023 di level US$1,58 juta.

Sementara itu, NIKL mencatat jumlah liabilitas sebesar US$79,41 juta yang berasal dari pos liabilitas jangka pendek sebesar US$77,18 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$2,31 juta.

Di sisi lain, jumlah ekuitas NIKL sebesar US$55,84 juta, dengan jumlah aset tercatat mencapai US$135,26 juta.

Dari lantai bursa, saham NIKL bergerak minus 1,69% ke level Rp232 per saham. Kendati demikian, saham NIKL telah susut 7,94% atau turun 20 poin secara tahunan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper