Bisnis.com, JAKARTA -- Harga emas terpantau berfluktuasi di tengah menguatnya spekulasi pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed). Batu bara dan CPO kompak ditutup melesu pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot melemah 0,01% ke level US$2.355,10 pada perdagangan Kamis (6/6/2024) pada pukul 06.59 WIB. Harga emas ini kemudian bergerak ke zona hijau ke level US$2.355,4 per troy ounce pada pukul 7.42 WIB.
Harga emas telah mengalami rebound pada perdagangan kemarin, Rabu (5/6/2024) seiring data pasar tenaga kerja AS yang melesu. Hal ini menguatkan spekulasi bank sentral AS untuk melakukan pemangkasan pada September 2024.
Adapun, emas batangan telah menurun mendekati angka US$2,320 pada awal Juni 2024, setelah menyentuh rekor tertinggi baru di US$2,449.89. Rekor ini tercapai karena adanya ketidakpastian dalam kebijakan moneter The Fed.
Mengutip Reuters, ahli strategi valas di UBS di New York, Vassili Serebriakov, menuturkan bahwa pasar memperkirakan bahwa adanya dua kali penurunan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed tahun ini.
Sedangkan, berdasarkan CME Fedwatch, pedagang saat ini memperkirakan kemungkinan 59% penurunan suku bunga berada pada September 2024.
Baca Juga
Harga Batu Bara Hari Ini
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Juni 2024 di ICE Newcastle melemah 1,41% ke level US$136 per metrik ton pada penutupan perdagangan Kamis (5/6). Kemudian, batu bara kontrak Juli 2024 juga melemah 2% ke US$137 per metrik ton.
Mengutip ETEnergyworld, Sekretaris Kementerian Batu Bara India, Amrit Lal Meena, menuturkan bahwa pihak kementerian telah siap memastikan ketersediaan batu bara untuk memenuhi lonjakan permintaan listrik musim panas ini.
Kemudian, stok batu bara di pembangkit listrik meningkat menjadi 45 juta ton dibandingkan 35 juta ton pada 1 Juni 2023. Stok di lokasi penambangan Coal India (CIL) yakni perusahaan milik negara, meningkat dari 61 juta ton menjadi 83 juta ton."Jika dibandingkan dengan tahun lalu, penempatan kereta juga meningkat 9%. Pembangkit listrik tumbuh sekitar 8% dan produksi batu bara juga naik sebesar 8%,” jelasnya, dan mengatakan bahwa pihaknya mengangkut batu bara sesuai dengan peningkatan permintaan dari sektor pembangkit listrik.
Lanjutnya, Meena menegaskan bahwa tidak ada penurunan signifikan stok batu bara selama periode permintaan tinggi pada April hingga Juni 2024. Karena kapasitas evakuasi juga ditingkatkan selama musim hujan, kemungkinan penipisan stok akan terjadi lebih sedikit.
Harga CPO Hari Ini
Harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada penutupan perdagangan Rabu (5/6) kontrak Agustus 2024 melemah 14 poin ke 3.907 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Berikutnya, kontrak Juni 2024 juga ditutup melemah 26 poin menjadi 3.855 ringgit per ton.