Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah terbatas pada Kamis (6/6/2024) dengan rentang pergerakan 6.898–7.123. Analisis merekomendasikan beberapa saham seperti PWON, BBCA, ICBP, TLKM, JSMR, SMGR, ASII, LSIP.
CEO Yugen Bersinar Wiliam Surya Wijaya dalam sebuah publik risetnya menyampaikan bahwa pola pergerakan IHSG terlihat masih memiliki kecenderungan mengalami tekanan hingga beberapa waktu mendatang. Menurutnya support level terdekat saat ini terlihat sedang diuji kekuatannya.
“Pergerakan IHSG masih akan ditopang oleh fundamental perekonomian yang terjaga stabil terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir, namun masih adanya peluang risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor mengingat fluktuasi nilai tukar rupiah yang masih terjadi hingga saat ini, hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas,” ungkapnya.
Hari ini IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.898–7.123. Rekomendasi saham pilihannya adalah PWON, BBCA, ICBP, TLKM, JSMR, SMGR, ASII, LSIP.
Sementara itu pada perdagangan Rabu (5/6/2024) IHSG kembali anjlok di posisi terbawah selama perdagangan sepanjang tahun 2024. IHSG ditutupmelemah 2,14% atau 151,641 poin ke level 6.947,670. IHSG bergerak pada rentang 6.934,943 – 7.118,349 sepanjang perdagangan.
Menurut data perdagangan, sebanyak 18,93 miliar saham di perdagangkan dengan nilai transaksi Rp12,01 triliun dan frekuensi sebanyak 1,02 juta. Selain itu sebanyak 172 saham masih naik, 421 saham melemah, dan 192 saham lainnya dalam kondisi stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.715,932 triliun.
Baca Juga
Beberapa saham masih menjadi saham terlaris atau masuk dalam top gainers saham. Posisi teratas di huni oleh saham PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) yang berhasil naik 25,00% ke posisi Rp750 per saham. Selain itu ada juga saham perusahaan yang bergerak di bidang industri rumput laut, yaitu PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR) yang juga naik 25,00% ke posisi Rp300 per saham.
Pada posisi berikutnya ada saham perusahaan agregator yang menyediakan gift card dan voucer, yaitu PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (UVCR) yang berhasil naik 16,67% ke posisi Rp84 per saham. Serta saham perusahaan telekomunikasi dari Axiata Group, yaitu PT Link Net Tbk. (LINK) yang juga berhasil naik 9,09% ke posisi Rp1.200 per saham.
Dan pada posisi kelima saham top gainers di huni oleh saham emiten yang memproduksi tekstil, yaitu PT Argo Pantes Tbk. (ARGO) yang berhasil naik 7,14% ke posisi Rp1.050 per saham.
Selain itu, investor asing masih tertarik pada saham saham perusahaan besar yang diperkirakan memiliki nilai investasi yang bagus. Berikut adalah penjelasannya.
Di posisi pertama saham incaran investor asing di huni oleh saham perbankan swasta big cap, yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai bersih Rp116,9 miliar. Saham perbankan milik Djarum Group ini berhasil naik 1,07% atau 100 poin ke posisi Rp9.450 per saham.
Selanjutnya ada saham emiten telekomunikasi dan jasa layanan internet, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp92,1 miliar. Saham perusahaan milik negara ini berhasil naik 2,00% atau 60 poin ke posisi Rp3.060 per saham.
Selain itu di posisi selanjutnya ada saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan nilai beli bersih Rp66,6 miliar. Saham emiten Astra Group yang bergerak di bidang industri dan perdagangan ini berhasil naik 0,44% atau 20 poin ke posisi Rp4.600 per saham.
Lalu di posisi keempat di tempati oleh saham perbankan BUMN, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai beli bersih Rp36,2 miliar. Namun sayangnya saham perbankan berplat merah ini melemah 0,65% atau 30 poin ke posisi Rp4.610 per saham.
Pada posisi kelima ada saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan nilai beli bersih Rp29,7 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel ini melemah 5,54% atau 260 poin ke posisi Rp4.430 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.