Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Serap Capex Rp614 Miliar di Kuartal I/2024

Indika Energy (INDY) menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp614 miliar di kuartal I/2024.
RUPS PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyetujui pembagian dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun dan Rp208 per saham. /Indika
RUPS PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyetujui pembagian dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun dan Rp208 per saham. /Indika

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$37,8 juta atau setara Rp614,28 miliar (kurs Jisdor Rp16.251 per dolar AS) sepanjang kuartal I/2024. 

Manajemen INDY dalam keterangan resminya mengatakan INDY menghabiskan US$37,8 juta untuk belanja modal pada tiga bulan pertama 2024. Manajemen memerinci, sebesar US$3,5 juta atau 9% dari total capex digunakan untuk bisnis batu bara melalui anak usaha PT Kideco Jaya Agung. 

"Untuk bisnis non batu bara, capex sebagian besar digunakan untuk Indika Minerals, terutama untuk proyek Awakmas sebesar US$28,5 juta," kata manajemen, dikutip Minggu (2/6/2024). 

Selain itu, sebesar US$2,4 juta digunakan INDY untuk anak usaha Indika Nature, IMG sebesar US$1,2 juta, dan untuk Kalista sebesar US$0,4 juta. 

Sebagai informasi, INDY membukukan pendapatan sebesar US$567,3 juta atau setara Rp9,21 triliun. Pendapatan ini turun 37,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$906,8 juta. 

Pendapatan ini dikontribusikan dari penjualan batu bara sebesar US$521,64 juta, pendapatan kontrak dan jasa senilai US$39,9 juta, dan perdagangan lainnya sebesar US$5,72 juta. 

Sementara itu, berdasarkan segmen operasi grup, pendapatan INDY dikontribusikan oleh sumber daya energi sebesar US$522,39 juta, jasa energi sebesar US$27,3 juta, dan logistik dan infrastruktur senilai US$10,4 juta. Lalu pendapatan dari bisnis hijau senilai US$1,63 juta, ventura digital sebesar US$1,62 juta, mineral US$21.670, dan pendapatan lainnya US$3,88 juta.

Di kuartal I/2024, INDY juga mencatatkan beban pokok penjualan dan kontrak sebesar US$473,7 juta, turun 33,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$707,7 juta. 

Alhasil, laba kotor INDY turun hingga 53,01% menjadi US$93,55 juta, dari sebelumnya US$199,09 juta secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Laba bersih INDY juga ikut tergerus 65,87% dari US$58,92 juta di kuartal I/2023, menjadi US$20,11 juta di kuartal I/2024. Laba bersih tersebut setara dengan Rp326,8 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper