Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Rilis Bond Rp5,6 Triliun, Investor AS Borong

PT Indika Energy Tbk. (INDY) menerbitkan obligasi senilai US$350 juta atau sekitar Rp5,64 triliun yang menarik minat investor asing di Asia hingga AS.
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid. INDY menerbitkan obligasi senilai US$350 juta atau sekitar Rp5,64 triliun yang menarik minat investor asing di Asia hingga AS. /Istimewa
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid. INDY menerbitkan obligasi senilai US$350 juta atau sekitar Rp5,64 triliun yang menarik minat investor asing di Asia hingga AS. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Indika Energy Tbk. (INDY) menerbitkan obligasi senilai US$350 juta atau sekitar Rp5,64 triliun (kurs jisdor Rp16.131 per dolar AS), dengan tingkat bunga 8,75% per tahun. Obligasi korporasi menarik minat investor asing.

Surat utang yang akan jatuh tempo pada 2029 itu dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited. Adapun, lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings memberi peringkat Surat Utang BB-, sedangkan Moody’s memberi peringkat Ba3.

Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan transaksi ini menandai penerbitan surat utang dengan imbal hasil tinggi yang pertama dari Indonesia dan Asean pada 2024, di tengah situasi suku bunga yang tinggi dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah.

INDY akan menggunakan dana hasil bersih penerbitan obligasi itu untuk pembelian kembali jumlah maksimum pokok terutang sehubungan dengan Surat Utang Senior yang akan jatuh tempo pada 2025, yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital IV Pte. Ltd. (Surat Utang 2025),

Selanjutnya, pelunasan sisa jumlah terutang Surat Utang 2025 melalui pembelian kembali pada pasar terbuka; penawaran tender dan/atau pelunasan sebagaimana diatur dalam indenture Surat Utang 2025, dan pendanaan untuk pengembangan dan ekspansi kegiatan usaha non-batubara.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan investor terhadap upaya transisi dan diversifikasi bisnis Indika Energy di sektor rendah karbon. Hal ini tentunya akan mendukung kami untuk mencapai target net-zero pada 2050," ujar Arsjad dalam keterangannya, dikutip Rabu (15/5/2024).

Indika Energy telah mencapai pengetatan sebesar 12,5 bps dengan kelebihan permintaan sebesar dua kali lipat. Berdasarkan geografis, basis investor yang tertarik untuk berinvestasi cukup terdiversifikasi, dengan pesanan berasal dari Asia (50%), Amerika Serikat (39%), dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (11%).

"Transaksi ini juga merupakan bagian dari upaya pengelolaan liabilitas Indika Energy untuk secara proaktif mengelola profil jatuh tempo utangnya," jelasnya. 

Penawaran tender serentak untuk Surat Utang 2025 mempunyai batas waktu tender awal pada 30 April 2024 dan akan berakhir pada 16 Mei 2024. Perseroan juga telah melunasi seluruh Surat Utang 2024 yang beredar pada 3 Mei 2024.

Arsjad mengatakan, dalam melakukan transformasi bisnis, INDY menerapkan strategi diversifikasi, divestasi, dan dekarbonisasi. Indika Energy telah melakukan diversikasi di berbagai sektor termasuk kendaraan listrik, energi terbarukan, logistik, solusi berbasis alam, digital, hingga kesehatan. 

Sejauh ini, INDY juga telah melakukan divestasi atas perusahaan pengangkutan dan pengapalan batubara PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) di 2021, perusahaan kontraktor pertambangan batubara PT Petrosea Tbk. (PTRO) pada 2022, dan telah menyelesaikan divestasi atas perusahaan tambang PT Multi Tambangajaya Utama (MUTU) di 2024. 

Sebagai tambahan informasi, pada 6 Mei 2024, Indika Energy telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Perseroan memutuskan persetujuan pembagian dividen tunai dengan total sebesar US$30 juta atau kurang lebih 25% dari laba bersih pada 2023, atau sebesar US$0,0058 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper