Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan anak usahanya PT Kideco Jaya Agung melakukan penjualan batu bara sebesar 7,2 juta ton pada kuartal I/2024.
Dalam keterangan resminya, INDY menyampaikan pendapatan Kideco menurun sebesar 31,4% year on year (yoy) menjadi US$452,6 juta pada kuartal I/2024 karena harga jual rata-rata (ASP) turun sebesar 28,5% secara year on year menjadi US$62,5 per ton.
"Sementara itu, volume penjualan menurun sebesar 4% menjadi 7,2 juta ton, sesuai dengan RKAB sebesar 29,4 juta ton pada tahun 2024," dikutip dari keterangan resmi INDY.
Dalam hal tujuan pasar, Kideco menjual 2,7 juta ton atau 37% dari volume penjualan batu bara ke pasar domestik dan 4,6 juta ton atau 63% dari volume penjualan ke pasar ekspor.
Rincian dari penjualan ekspor tersebut ke pasar China sebesar 34%, Korea 7%, India 9%, Taiwan 2%, Asia Tenggara 7%, dan Jepang 4%.
Dari sisi produksi batu bara, Kideco mencatatkan peningkatan produksi 1,7% di kuartal I/2024 menjadi 7 juta ton, dari sebelumnya 6,9 juta ton di kuartal I/2023.
Baca Juga
Volume pengupasan lapisan tanah atau overburden Kideco juga meningkat 2,3% menjadi 38,3 juta ton, dari sebelumnya 37,5 juta ton secara tahunan.
Selain Kideco, INDY juga merinci pendapatan Indika Resources menurun sebesar 57,5% secara tahunan menjadi US$69,8 juta di kuartal I/2024 didorong oleh kontribusi yang lebih rendah dari perdagangan batu bara dan MUTU.
Sementara itu, pendapatan dari Interport meningkat sebesar 31,6% secara tahunan menjadi US$27,6 juta pada 3 bulan pertama 2024 karena kontribusi yang lebih tinggi dari Cotrans.
Adapun pendapatan Tripatra menurun sebesar 52,6% menjadi US$31,5 juta pada 3 bulan 2024, terutama didorong oleh kontribusi yang lebih rendah dari proyek yang hampir selesai yaitu proyek Tangguh dan belum memperoleh proyek besar baru.