Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Cenderung Lesu, Cek Rekomendasi Saham dan Sektor Pilihan

RHB Sekuritas memberikan sektor saham dan rekomendasi saham pilihan meski IHSG diprediksi tertekan hari ini.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung tertekan pada hari ini, Kamis (30/5/2024). RHB Sekuritas memberikan sektor saham dan rekomendasi saham pilihan. 

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi dengan bearish engulfing candle dan breakdown support garis MA(50,100) dengan membuat Lower Low (LL) level.

"Meski berpeluang untuk rebound, namun selama dibawah garis MA100 maka berpeluang untuk kembali terkoreksi dan menguji support garis MA200," paparnya dalam publikasi riset.

Namun jika mampu breakout garis MA100 maka berpeluang untuk membuat Higher High (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7100 hingga 7300.

IHSG ditutup anjlok 1,56% atau 113,39 poin ke level 7.140,22 pada perdagangan Rabu (29/5/2024). Saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti BREN, BRPT, CUAN, dan PTRO turun ke zona merah.

Hal itu terjadi seiring dengan masuknya dalam BREN ke Papan Pemantauan Khusus. Adapun, saham BREN memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebanyak 186 saham menguat, 364 saham melemah, dan 235 saham stagnan hari. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 7.127,20-7.282. Kapitalisasi pasar IHSG tercatat turun menjadi Rp12.263 triliun.

Rekomendasi Saham RHB Sekuritas

MTEL

  • Dayamitra Telekomunikasi terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume. Selama diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA100.
  • Buy area disekitar 605 dengan target jual di 640 hingga 670. Cut loss di 585.

ANTM

  • Aneka Tambang terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis MA5 meski volume rendah. Jika mampu breakout garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20.
  • Buy jika breakout 1525 dengan target jual di 1645 hingga 1770. Cut loss di 1490.

MNCN

  • Media Nusantara Citra terlihat melakukan rebound dari support garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound untuk menuju ke fase bullish.
  • Buy area disekitar 336 dengan target jual di 366 hingga 404. Cut loss di 322.

HATM

  • Habco Trans Maritima terlihat melakukan rebound dari support garis MA20 disertai volume untuk menguji resistance garis MA50. Selama diatas garis MA20 maka berpeluang untuk breakout garis MA50 dan menguji resistance garis MA100.
  • Buy area disekitar 236 dengan target jual di 274 hingga 328. Cut loss di 222.

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), dan non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), dan infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor property (PWON, BSDE, CTRA, DMAS) dan basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA).

Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper