Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memberikan alasan terkait saham BREN yang disuspensi hingga masuk papan pemantauan khusus (PPK) full call auction.
Corporate Secretary Barito Renewables Energy Merly mengatakan pihaknya memang melihat animo dari investor asing ke saham BREN akibat masuk dalam beberapa indeks bergengsi.
“Kami melihat adanya peningkatan dari harga saham akibat sentimen foreign investor yang cukup besar terutama dengan BREN dimasukkan ke dalam ETF Blackrock dan adanya rebalancing FTSE yang juga memasukkan BREN,” kata Merly di Gedung Barito Pacific II, Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut, Merly mengklaim sektor usaha di bidang energi baru terbarukan seperti BREN merupakan sektor yang sedang mendapat perhatian luas secara global, sangat diminati dan perlu untuk dukung bersama.
Selain itu, pihaknya juga melihat bahwa saat ini tidak banyak saham di sektor usaha energi terbarukan (EBT) yang mencatatkan sahamnya di BEI, yang dapat memberikan pilihan kepada investor yang ingin berinvestasi di sektor energi terbarukan.
“Kami juga mengerti keinginan investor untuk memegang saham Perseroan dalam jangka panjang, termasuk yang disebabkan oleh adanya kewajiban kepada institusi atau industri tertentu untuk memiliki portofolio investasi di sektor renewables energy,” lanjutnya.
Baca Juga
Kenaikan harga yang signifikan tersebut menjadi alasan Bursa Efek Indonesia menjatuhkan suspensi saham BREN selama dua hari Senin (27/5/2024) hingga Selasa (28/5/2024).
Saham BREN kemudian kembali diperdagangkan pada Rabu (29/5/2024) dan masuk papan pemantauan khusus dengan kriteria nomor 10 yaitu saham sempat disuspensi lebih dari satu hari perdagangan.
Pada perdagangan hari ini, saham BREN diperdagangkan dengan mekanisme full call auction (FCA).
Mekanisme FCA ini adalah Mekanisme perdagangan menggunakan kuotasi bid–offer yang hanya akan dipasangkan pada jam-jam tertentu yang sesuai dengan sesi perdagangan masing-masing. Selanjutnya, harga saham akan ditetapkan berdasarkan volume perdagangan terbesar.
Hari ini, saham BREN jatuh menyentuh batas bawah 10% ke level Rp10.125 per saham. Sejak awal perdagangan saham BREN sudah menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB).
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.