Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) setelah efektif sebagai entitas MSCI Global dalam jeda perdagangan hari ini, Rabu (27/8/2025) berbeda arah.
Dalam istirahat perdagangan ini, saham CUAN milik Prajogo Pangestu parkir di zona merah dengan penurunan -3,24% ke level Rp1.645. Sebaliknya, saham DSSA yang dikendalikan grup Sinar Mas melonjak 3,42% menjadi Rp93.675 per lembar sahamnya.
Kedua saham ini menarik perhatian publik setelah rebalancing Indeks MSCI yang diumumkan sejak awal Agustus lalu. Kedua emiten digadangkan menjadi pendorong inflow dana asing ke pasar saham Tanah Air.
Pada perdagangan kemarin (26/8/2025), net buy asing tercatat sebesar Rp2,37 triliun. Inflow tersebut memangkas net sell asing sejak awal tahun menjadi Rp49,33 triliun.
Bagi PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) sendiri, beli bersih investor asing pada perdagangan terakhir mencapai Rp133 miliar. Tak ketinggalan, emiten Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) juga menarik perhatian investor luar negeri, dengan net buy asing mencapai Rp709 miliar.
Senior Investment Information Team Mirae Asset Adityo Nugroho mengatakan rebalancing Indeks MSCI akan membuka peluang semakin besar aliran dana asing masuk ke pasar saham.
Baca Juga
"Apalagi ada tambahan DSSA dan CUAN ini menambah exposure saham kita ke investor global. Kalau sektornya mendukung, sektornya positif, emitennya bagus, tentu akan tarik investasi dari luar ke saham-saham tersebut," kata Adityo, Rabu (27/8/2025).
Menilik kinerja sektoral yang dihuni kedua emiten tersebut, saham sektor energi pada perdagangan terakhir mencatat pertumbuhan paling tinggi, yakni 2,46% ke posisi 3.120,60. Level tersebut mencerminkan pertumbuhan 16,04% sejak awal tahun.
Adityo melanjutkan, pergerakan saham dengan kapitalisasi pasar yang besar bisa menggerakkan IHSG. Saat ini, kapitalisasi pasar CUAN mencapai Rp183,24 triliun, sedangkan DSSA mencapai Rp716,22 triliun.
"DSSA besar dan bisa menggerakkan IHSG. Tentu akan positif dampaknya ke IHSG bila nanti memang banyak arus yang masuk," tandasnya.
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan secara teknikal saat ini CUAN diperdagangkan di area expanding diagonal. Dia memprediksi untuk saat ini CUAN tetap berpeluang bergerak paling jauh di level Rp1.925.
"Target price terdekatnya ada di kisaran Rp1.750, atau juga di kisaran Rp1.795. Jadi ini bisa dipertimbangkan untuk add atau maintain buy untuk CUAN ini," ujar Nafan.
Sebelumnya, Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan sentimen rebalancing MSCI memang mendorong inflow asing dan meningkatkan visibilitas pasar. Namun, investor global tetap memperhatikan valuasi saham yang sudah naik signifikan dalam satu hingga tiga bulan terakhir.
Dia menjabarkan, selain rebalancing, faktor rerating dari lembaga pemerungkat global dan sentimen domestik juga ikut mendorong aliran dana asing. Liza menilai masuknya DSSA dan CUAN ke MSCI berpotensi memicu aliran dana signifikan dari passive fund global yang mereplikasi indeks tersebut.
“Berdasarkan historis kasus serupa, saham yang masuk ke MSCI Global Standard rata-rata mengalami kenaikan volume dan harga pada 1 hingga 2 pekan menjelang effective date, seiring dengan aksi front-running oleh investor ritel dan aktif fund,” ujar Liza.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.