Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Prajogo Pangestu BREN Genjot Penambahan Kapasitas 116 MW

Barito Renewables Energy (BREN) melakukan pengembangan kapasitas terpasang sebesar 116 MW di sejumlah asetnya.
Jajaran Direksi PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) bersama Direksi Bursa Efek Indonesia dalam ceremony pencatatan perdana saham, Senin (9/10/2023). Saham BREN dibuka ARA di hari perdana perdagangannya. (Bisnis/Artha Adventy)
Jajaran Direksi PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) bersama Direksi Bursa Efek Indonesia dalam ceremony pencatatan perdana saham, Senin (9/10/2023). Saham BREN dibuka ARA di hari perdana perdagangannya. (Bisnis/Artha Adventy)

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melakukan pengembangan kapasitas terpasang sebesar 116 megawatt di WKP Wayang Windu, Salak dan Drajat. 

Direktur Utama Barito Renewables Energy Hendra Tan mengatakan pengembangan WKP saat ini masih menunggu perizinan dan dalam tahap negosiasi dengan para kontraktor-kontraktor yang ditunjuk untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. 

“Proses tersebut diharapkan selesai akhir kuartal II/2024,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (28/5/2024). 

Rencana penambahan kapasitas tersebut akan menggunakan anggaran belanja modal yang akan digunakan bertahap mulai kuartal II/2024. 

Total capex yang disiapkan BREN sepanjang 2024 adalah sebesar US$160 juta. Belanja modal tersebut telah direalisasikan sebesar US$14 juta sampai dengan kuartal I/2024. 

“Realisasi capex sampai saat ini on track. Penggunaan capex yaitu pada rangkaian kegiatan aktivitas pengembangan perusahaan, yang penggunaanya akan bertahap mulai di kuartal II/2024 sampai IV/2024,” katanya. 

Selain itu, BREN juga mempunyai capex yang rutin sifatnya, salah satunya digunakan untuk pengeboran sumur-sumur demi menjaga tingkat kesediaan uap agar semua power plant beroperasi secara maksimal. 

Kedua, capex yang digunakan untuk perawatan berkala, seperti di Shutdown Turnaround (SDTA), yang rencananya juga akan dilakukan pada tahun ini, dan biasanya dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Di sisi lain, sampai dengan kuartal I/2024, BREN memproduksi listrik sebesar 1.727 gigawatt hour (GWh) sepanjang kuartal I/2024.

Setiap tahunnya net generation di power plant geothermal ini berhasil mempertahankan net capacity factor di atas 90%. 

BREN mengklaim akan menjaga kinerja operasional dan keuangan. Hal tersebut terlihat dari pencapaian sepanjang tahun 2023 yaitu net generation dari unit geothermal mencapai 7.077 GWh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper