Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Merger dengan Smartfren (FREN), XL Axiata (EXCL) Siapkan Akuisisi Rp1,8 Triliun

PT XL Axiata Tbk. (EXCL) akan mengambil alih unit bisnis B2C milik PT link Net Tbk. (LINK) jelang merger dengan Smartfren (FREN).
Annisa Kurniasari Saumi, Rika Anggraeni
Senin, 27 Mei 2024 | 07:22
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengumumkan akan mengambil alih unit bisnis residensial atau bisnis B2C milik PT link Net Tbk. (LINK) atau Linknet senilai Rp1,87 triliun, jelang merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).

EXCL dan LINK telah menandatangani perjanjian pengalihan bisnis B2C pada 22 Mei 2024. Adapun, bisnis B2C Linknet mencakup bisnis internet service provider (ISP), bisnis IPTV, dan bisnis PayTV, termasuk layanan yang berkaitan dengan penyimpanan cloud, permainan, dan pelanggan rumah pintar (smart homes customers).

“Perseroan [XL Axiata] bermaksud untuk membeli dan mengambil alih dari Linknet, dan Linknet bermaksud untuk menjual dan mengalihkan, semua hak dan kepentingan dalam, dari dan atas ServeCo, sesuai dengan syarat dan ketentuan Perjanjian Pengalihan Usaha,” demikian yang tercantum dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (27/5/2024).

Nantinya, Linknet akan menjual, mengalihkan, dan menyerahkan kepada XL Axiata. Selanjutnya, emiten bersandi saham EXCL itu akan membeli dan menerima pengalihan dan penyerahan dari Linknet, seluruh hak dan kepentingan dalam, dari, dan atas ServeCo.

Kemudian, harga pembelian akan dibayarkan oleh XL Axiata kepada Linknet secara tunai pada tanggal penyelesaian.

XL Axiata dan Linknet juga telah menandatangani perjanjian layanan induk. Dalam hal ini, Linknet setuju untuk memasang, mengintegrasikan, dan menyewakan jaringan HFC/FTTH dan/atau fasilitas kepada XL Axiata.

Selain itu Linknet akan menyediakan layanan HFC/FTTH sesuai dengan spesifikasi teknis, tingkat layanan, dan persyaratan kepatuhan yang ditetapkan dalam perjanjian layanan induk.

“Total pembayaran yang harus dibayar oleh Perseroan [XL Axiata] sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha sebesar Rp1.875.000.000.000 [Rp1,87 triliun],” tambahnya.

EXCL menjelaskan alasan pengambilalihan bisnis B2C Linknet ini dilakukan karena melihat pasar layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) memiliki peluang bisnis yang sangat besar.

Di samping permintaan layanan yang terus bertumbuh, EXCL mengungkapkan bahwa tingkat penetrasi FBB di Indonesia juga masih sangat rendah. Tingkat penetrasi ini lebih rendah dibandingkan tingkat penetrasi di sebagian negara-negara Asia Tenggara.

“Untuk merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan FMC, Perseroan [XL Axiata] memutuskan untuk melakukan pembelian bisnis residensial Linknet,” ungkapnya.

Selanjutnya, dengan transaksi ini, XL Axiata berencana mengintegrasikan bisnis mobile dan FBB untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.

“Perseroan meyakini bahwa transaksi akan memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen dan karyawan, juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas,” pungkasnya.

Jelang Merger dengan Smartfren (FREN), XL Axiata (EXCL) Siapkan Akuisisi Rp1,8 Triliun

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mengenai rencana mergernya dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) untuk membentuk MergeCo.

Corporate Secretary EXCL Ranty Astari Rachman mengatakan rencana merger ini masih berada pada tahap evaluasi awal. Menurutnya, Axiata sebagai pemegang saham EXCL dan Sinar Mas yang merupakan pemegang saham FREN memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo.

"Sebagaimana yang disampaikan, tidak ada kepastian diskusi yang berjalan saat ini akan menghasilkan suatu kesepakatan yang mengikat dan tidak pula penyelesaian dari rencana transaksi," kata Ranty dalam jawaban tertulis ke BEI, Jumat (17/5/2024).

Dia melanjutkan, Axiata meyakini perusahaan hasil merger nanti akan memiliki kelincahan yang strategis, kompetensi, dan kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi harapan dan permintaan yang semakin meningkat dari masyarakat Indonesia.

"MergeCo diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen di sektor telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham, melalui sinergi dari penggabungan operasi XL Axiata dan Smarfren," imbuhnya.

Meski demikian, Ranty menyatakan pihaknya belum dapat memastikan informasi mengenai surviving entity pasca-merger nantinya. Dia menjelaskan nota kesepahaman baru ditandatangani oleh pemegang saham EXCL dan masih berada pada tahap awal, sehingga EXCL belum memiliki informasi mengenai hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper