Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti jagoan Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencatatkan kerugian sebesar Rp84,69 miliar pada kuartal I/2024. Hal ini disebabkan oleh merosotnya kinerja penjualan di segmen high rise.
Sepanjang kuartal I/2024, Intiland membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp84,69 miliar. Perolehan tersebut berbalik arah dari tahun sebelumnya yang mampu meraup laba Rp30,38 miliar.
Kerugian DILD juga sejalan dengan menurunnya pendapatan bersih. Pada tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan perseroan turun 53,93% year-on-year (YoY) menjadi Rp710,86 miliar.
Faktor utama penurunan itu adalah performa penjualan di segmen high rise, yang merosot 92,93% YoY, atau dari Rp1,19 triliun menjadi Rp84,3 miliar per kuartal I/2024.
Padahal, segmen penjualan lainnya mengalami peningkatan. Segmen kawasan industri, semisal, melompat 499,24% YoY menjadi Rp260,53 miliar. Adapun, segmen perumahan meraup penjualan Rp164,33 miliar atau tumbuh 29,86% secara tahunan.
Akibat melemahnya penjualan di segmen high rise atau bangunan tinggi, total penjualan DILD mengalami penurunan sebesar 62,68% YoY menjadi Rp508,69 miliar.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menjelaskan pasar properti di segmen high rise, khususnya apartemen, belum sepenuhnya pulih sejak beberapa tahun terakhir dan minat beli konsumen juga cenderung wait and see.
“Preferensi untuk pembelian dan investasi properti lebih mengarah ke produk-produk rumah tapak, khususnya di segmen menengah yang dari sisi harga lebih affordable,” ujarnya kepada Bisnis Minggu (26/5/2024).
Di tengah penurunan kinerja penjualan, Theresia menyatakan bahwa Intiland tetap optimistis pasar properti akan terus bergerak meski belum menyamai kondisi sebelum Covid-19.
Perseroan juga sudah menyiapkan strategi untuk menggenjot performa di 2024, seperti fokus pada penjualan unit-unit siap huni, pengembangan baru proyek existing, serta menjangkau segmen pasar yang lebih luas baik dari sisi harga maupun tipe properti.
“Kami juga memperkuat upaya pemasaran dan promosi, termasuk melalui program promo penjualan Intiland Sunshine Fair yang baru saja diluncurkan. Program ini memberikan banyak kemudahan untuk membeli produk-produk properti Intiland,” kata Theresia.
Hingga kuartal I/2024, Intiland membukukan nilai marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp232,6 miliar. Capaian ini sedikit menurun dari kuartal I/2023 yang sebesar Rp240,1 miliar.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.