Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Ekspansi Gerai, Alfamidi (MIDI) Serap Capex Rp344 Miliar

PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) atau Alfamidi telah merealisasikan belanja modal (capex) senilai Rp344 miliar hingga kuartal I/2024.
Pemegang saham PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memutuskan pembagian dividen Rp155,47 miliar atau setara Rp4,65 per saham dalam RUPST Tahun Buku 2023 yang digelar di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2024).
Pemegang saham PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memutuskan pembagian dividen Rp155,47 miliar atau setara Rp4,65 per saham dalam RUPST Tahun Buku 2023 yang digelar di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2024).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) atau Alfamidi telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp344 miliar hingga kuartal I/2024 guna menggenjot ekspansi gerai-gerai baru. 

Corporate Secretary MIDI Suantopo Po mengatakan perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp1,4 triliun pada 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk membuka 200 gerai baru Alfamidi, dengan target utama di luar Pulau Jawa. 

Hingga kuartal I/2024, jumlah gerai Alfamidi mencapai 2.958 atau bertambah 52 gerai jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember tahun lalu. Perinciannya, gerai Alfamidi bertambah 30 gerai, Alfamidi Super 3 gerai, Midi Fresh 8 gerai, dan Lawson 19 gerai. 

“Terkait pengembangan gerai, sebagai salah satu jaringan retail terdepan di Indonesia, perseroan dan entitas anak terus memperkuat strategi ekspansinya,” ujar Suantopo dalam paparan publik di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (16/5/2024). 

Di sisi lain, dia menyampaikan bahwa MIDI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp4,79 triliun sepanjang kuartal I/2024 atau meningkat 18,65% year-on-year (YoY). 

Sejalan dengan kenaikan tersebut, laba periode berjalan konsolidasian juga meningkat 34,94% atau dari posisi Rp117,51 miliar menjadi Rp158,57 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. 

Suantopo menyatakan MIDI cukup optimistis dengan prospek bisnis ritel pada 2024, sehingga pendapatan secara konsolidasian ditargetkan tumbuh hingga 11% secara tahunan.  

Di sisi lain, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) juga memproyeksikan kinerja ritel akan tumbuh tipis di rentang 3,7% hingga 3,8% YoY pada 2024. Perkiraan ini lebih baik daripada pertumbuhan ritel tahun lalu, yakni 3,6%.

“Perseroan berharap dapat semakin memperluas dan menambah cabang bisnisnya dan menciptakan lebih banyak produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan layanan yang terbaik kepada para pemangku kepentingan kami,” Kata suantopo. 

 

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper