Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja segmen fintech (GoTo Financial/GTF) yang melambung membuat fundamental PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menguat. Oleh sebab itu, NH Korindo mengganjar hasil laporang keuangan kuartal I 2024 mereka dengan rekomendasi beli.
Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim mengungkapkan segmen fintech berhasil memimpin pertumbuhan di sisi top line bagi perusahaan. Dia mencatat bisnis Gopay serta turunannya mencetak pertumbuhan GTV sebesar 21% YoY menjadi Rp111 triliun dari Rp 91,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun margin kontribusi GTF terhadap bisnis GOTO juga meningkat 905% YoY menjadi Rp200 miliar dari Rp20 miliar pada kuartal I 2023. Menurutnya hal itu didukung oleh meningkatnya pinjaman konsumen dengan penyaluran pinjaman sebesar Rp2,7 triliun pada kuartal ini yang tumbuh 43% dari kuartal sebelumnya.
“Pada segmen ini, EBITDA yang disesuaikan sedang menuju ke level positif, dengan pertumbuhan 52% YoY menjadi minus Rp248 miliar dari minus Rp516 miliar pada kuartal I 2023. Faktor pendukung lainnya adalah pertumbuhan pengguna aplikasi Gopay, dengan lebih dari 20 juta unduhan secara kumulatif,” katanya, Senin (5/5/2024).
Richard meyakini potensi segmen fintech belum sepenuhnya tergarap optimal karena ada peluang besar seiring proses integrasi BNPL (Buy Now Pay Later) dengan Shop Tokopedia. Integrasi ini dapat meningkatkan penetrasi di segmen pinjaman konsumen.
Oleh sebab itu,dia menilai kinerja kuartal I GOTO masih sejalan dengan target setahun penuh. Pasalnya, target mencapai EBITDA positif yang disesuaikan pada 2024 dapat terwujud dengan melihat masing-masing pencapaian segmen yang sedang menuju ke level positif.
Di sisi lain, untuk mencapai profitabilitas, saat ini efisiensi biaya menjadi agenda utama manajemen, dengan penurunan biaya Insentif sebesar 54% YoY menjadi Rp1,2 triliun dari Rp2,6 triliun pada kuartal I 2023, dan beban operasional (OPEX) menurun sebesar 48% YoY menjadi Rp3,1 triliun dari Rp6 triliun. Efisiensi mampu menyusutkan angka rugi bersih sebesar 78% YoY menjadi Rp862 miliar dari Rp 3,8 triliun.
“Kami tetap merekomendasikan beli untuk GOTO, dengan target harga Rp 81 per saham. Target ini menyiratkan EV/Sales sebesar 4,06x. Kami memandang target ini cukup konservatif mengingat masih banyak peluang yang ada, khususnya di bidang ekonomi GoTo Financial dengan integrasinya ke Shop Tokopedia, serta peningkatan profitabilitas dan efisiensi biaya,” tegasnya.
Sementara itu, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi merekomendasikan trading buy bagi saham GOTO dengan level resistance pada Rp75. Pendapat serupa dilontarkan oleh tim riset MNC Sekuritas yang merekomendasikan beli selama masih di atas level Rp59 sebagai jaring stoploss.
Menurut mereka volume pembelian terus muncul pada saham GOTO sehingga terdapat potensi saham teknologi itu bakal menguji level Rp72 per saham sebagai titik pijakan resistance.