Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat menuju level Rp16.088 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/5/2024).
Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 97 poin atau 0,60% menuju level Rp16.088 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mencatatkan pelemahan 0,08% menuju posisi 105,21.
Adapun mata uang lain di kawasan Asia mayoritas dibuka menguat. Won Korea mencatatkan penguatan 0,86% dan yen Jepang sebesar 0,46%. Sementara itu, ringgit Malaysia menguat 0,43%, lalu peso Filipina serta baht Thailand menguat 0,24% dan 0,11%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat pada rentang Rp16.140-Rp16.210 per dolar AS.
Menurutnya, sentimen global datang dari Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang membatalkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut yang menurunkan dolar dan memberikan sedikit keringanan pada harga komoditas.
“Namun, The Fed masih mengisyaratkan pihaknya tidak terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga," kata Ibrahim, dikutip Jumat (3/5/2024).
Baca Juga
The Fed diketahui mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, seperti yang diperkirakan secara luas. Jerome Powell dalam pidatonya setelah FOMC memberikan sinyal yang agak beragam mengenai arah kenaikan suku bunga.
Powell mengatakan bahwa terhentinya disinflasi, terutama pada inflasi yang bergerak menuju target The Fed sebesar 2% memberikan sedikit kepercayaan pada bank sentral untuk mulai memotong suku bunga lebih awal.
Dari dalam negeri, kondisi inflasi Indonesia pada April 2024 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan/month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52% MoM.
Sementara itu, terjadi inflasi 3,00% year on year (YoY). Adapun inflasi secara tahun kalender April 2024 terhadap Desember 2023 mencapai 1,19%% year to date.