Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat, Sentuh Rp16.185 per Dolar AS

Rupiah ditutup menguat ke level Rp16.185 pada perdagangan hari ini, Kamis (2/5/2024). Rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS.
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp16.185 pada perdagangan hari ini, Kamis (2/5/2024). Rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,46% ke Rp16.185 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,10% ke 105,65.

Sementara itu, mata uang di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang turun 0,61%, dolar Hong Kong naik 0,08%, dolar Singapura naik 0,15%, dan dolar Taiwan naik 0,21%.

Lalu won Korea Selatan naik 0,83%, peso Filipina naik 0,50%, rupee India turun 0,02%, yuan China turun 0,17%, ringgit Malaysia naik 0,35%, dan baht Thailand naik 0,32%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen global datang dari Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang membatalkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut yang menurunkan dolar dan memberikan sedikit keringanan pada harga komoditas.

"Namun, The Fed masih mengisyaratkan pihaknya tidak terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga," kata Ibrahim, Kamis (2/5/2024).

Dia melanjutkan, The Fed menawarkan sinyal beragam, menunggu data nonfarm payrolls. The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, seperti yang diperkirakan secara luas.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya setelah FOMC memberikan sinyal yang agak beragam mengenai arah kenaikan suku bunga.

Sementara Powell mengatakan bahwa terhentinya disinflasi,  terutama pada inflasi yang bergerak menuju target The Fed sebesar 2% memberikan sedikit kepercayaan pada bank untuk mulai memotong suku bunga lebih awal. Namun, Powell juga mengatakan bahwa bank tersebut tidak berencana menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Dari dalam negeri, kondisi inflasi Indonesia pada April 2024 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52% MoM.

Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,00% atau year on year (YoY). Sedangkan inflasi secara tahun kalender (April 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 1,19%% year to date (YtD).

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan ditutup menguat pada rentang Rp16.140-Rp16.210 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper