Bisnis.com, JAKARTA - PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mengeklaim kinerja kuartal I/2024 berkat keagresifan perseroan melakukan aksi korporasi.
CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan mengataka pencapaian kinerja berkat akuisisi pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Indonesia, PLTB Sidrap 1, serta pengembangan aset tenaga angin tambahan dengan potensi kapasitas gabungan yang signifikan.
Pada periode tersebut, perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$145,4 juta, EBITDA sebesar US$123,6 juta, dan laba bersih setelah pajak mencapai US$37,1 juta. Perseroan, menurutnya, berupaya menjaga kinerja di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, menunjukkan stabilitas dan ketahanan bisnis Barito Renewables.
Adapun utang rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi 2,07x pada akhir Maret 2024 dari 2,3x pada akhir tahun sebelumnya. Dia mengeklaim hal tersebut mencerminkan kemampuan finansial perusahaan yang semakin kuat dalam mendukung rencana pertumbuhan di masa mendatang.
Barito Renewables juga mengumumkan komitmen untuk terus meningkatkan kinerja keuangan, menambah kapasitas pembangkit listrik, dan memenuhi komitmen kepada pemegang saham. Langkah-langkah strategis yang akan diambil termasuk menjaga keunggulan operasional dari pembangkit panas bumi yang dimiliki perusahaan, menjaga efisiensi dan optimisasi biaya operasional, serta meningkatkan kapasitas pembangkit energi bersih melalui pengembangan aset panas bumi dan pembangkit tenaga angin.
Manajemen BREN berjanji untuk mempertahankan keunggulan operasional di semua pembangkit listrik panas bumi, memastikan faktor kapasitas tetap di atas 90%.
Baca Juga
Upaya dalam efisiensi biaya dan optimisasi akan diarahkan untuk mengoptimalkan biaya operasional, termasuk mengurangi biaya pembiayaan bank, dengan target realisasi pada paruh kedua tahun ini.
Barito Renewables juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan energi bersih melalui pengembangan aset panas bumi di Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Program retrofit dan penambahan unit baru memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas sebesar 116 MW, yang diharapkan beroperasi antara tahun 2025 dan 2027.
Rencana untuk pengembangan wilayah Sidrap 2 dengan kapasitas 69 MW dijadwalkan akan dilanjutkan dengan tender yang diharapkan pada paruh kedua tahun 2024. Meskipun tantangan ekonomi global, perusahaan tetap berkomitmen untuk mendistribusikan dividen secara konsisten.
Joyceline Munthe
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.