Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mencatatkan kinerja yang lesu dengan penurunan laba bersih dan pendapatan sepanjang kuartal I/2024.
Mengacu laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) laba bersih VKTR tergerus 26,75% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp20,96 miliar, dibandingkan periode tiga bulan pertama 2023 sebesar Rp28,61 miliar.
Penjualan perseroan pun turun 29,68% YoY menjadi Rp205,07 miliar hingga 31 Maret 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp291,64 miliar.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menjelaskan, penurunan pendapatan utamanya disebabkan oleh penurunan penjualan dari bisnis manufaktur suku cadang, seiring dengan penurunan penjualan kendaraan nasional di kuartal tersebut.
"Di sisi lain, VKTR mencatat adanya penjualan di segmen penjualan kendaraan listrik [electric vehicle/EV] pada kuartal I/2024, berbeda dengan periode sama 2023 yang masih nihil," ujar Gilarsi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/4/2024).
Menurutnya, beberapa hal menjadi faktor penurunan penjualan perseroan sejalan dengan penurunan di industri otomotif nasional, seperti Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) yang terjadi pada kuartal I/2024 yang menyebabkan banyak pihak melakukan wait and see.
Baca Juga
"Selain itu, ketidakpastian kondisi makro global di tengah memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada pelemahan rupiah menyebabkan melemahnya daya beli konsumen," jelasnya.
Sejalan dengan turunnya penjualan, beban pokok VKTR juga ikut terpangkas 35,76% menjadi Rp151,51 miliar, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp235,88 miliar.
Alhasil, laba bruto VKTR sebesar Rp53,56 miliar pada kuartal I/2024, atau turun tipis 3,93% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp55,75 miliar.
Meski kinerja turun, namun kas dan setara kas akhir periode VKTR melesat 1.218% menjadi Rp571,74 miliar, dari kuartal I/2023 sebesar Rp43,36 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset VKTR naik tipis menjadi Rp1,67 triliun per 31 Maret 2024, dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp1,66 triliun.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp505,12 miliar, dibanding akhir 2023 sebesar Rp520,5 miliar. Sementara itu ekuitas VKTR naik menjadi Rp1,17 triliun, dari posisi Desember 2023 sebesar Rp1,14 triliun.
Adapun, dari segmen penjualan EV, pada kuartal I/2024 VKTR semakin menguatkan ekspansi portofolio klien B2B (Business to Business) dari yang semula hanya B2G (Business to Government). Hal ini tercermin dari kelanjutan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta.
VKTR juga mengatakan akan tetap konsisten untuk menyelesaikan progres pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis CKD (completely knock down) pertama di Indonesia yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah agar berjalan sesuai dengan rencana pembangunan yang ditargetkan selesai pada September 2024.