Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Lesu meski Kekhawatiran Konflik Iran-Israel Mereda

Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.245 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) meski kekhawatiran akan konflik antara Iran-Israel telah mereda.
Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.245 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) meski kekhawatiran akan konflik antara Iran-Israel telah mereda. Bisnis/Suselo Jati
Rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.245 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) meski kekhawatiran akan konflik antara Iran-Israel telah mereda. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA —  Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.245 di hadapan dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024), setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Pelemahan rupiah terjadi meski kekhawatiran akan konflik di Timur Tengah antara Iran-Israel telah mereda.

Mengacu data Bloomberg pukul 09.05 WIB, mata uang rupiah dibuka melemah 0,05% atau 8 poin ke level Rp16.245 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau naik 0,04% ke posisi 106,11.

Mata uang kawasan Asia lainnya yang terpantau melemah terhadap dolar AS pagi ini, misalnya, dolar Hong Kong turun 0,02%, dolar Taiwan melemah 0,01%, yuan China melemah 0,02%, ringgit Malaysia turun 0,06%, dan baht Thailand melemah 0,08%.

Sementara itu, mata uang Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yaitu yen Jepang naik 0,08%, dolar Singapura menguat 0,02%, won Korea naik 0,09%, peso Filipina menguat 0,18%, dan rupee India naik 0,12%.

Adapun rupiah ditutup menguat kemarin, Senin (22/4/2024) usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat pada rentang Rp16.190 hingga Rp16.270.

Dia menyampaikan bahwa kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama, telah membuat sebagian pelaku pasar bias terhadap dolar AS.

“Namun, meredanya kekhawatiran akan konflik yang lebih besar di Timur Tengah memberikan sedikit kelegaan pada mata uang regional, seiring dengan membaiknya selera risiko,” ujarnya dalam publikasi riset harian, dikutip Selasa (23/4/2024).

Pada pekan ini, isyarat mengenai kebijakan moneter AS akan menjadi fokus, khususnya dari data indeks harga PCE yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. Data ini akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan menegaskan kembali inflasi AS yang masih stabil per Maret.

Selain itu, isyarat lebih lanjut terkait perekonomian AS juga akan dirilis pada pekan ini, yakni data purchasing managers’ index per April 2024 yang mencerminkan data aktivitas bisnis AS.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 kembali mencetak surplus US$4,47 miliar. Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Maret 2024 mencapai US$7,31 miliar atau sesuai ekspektasi para analis.

“Sementara itu, surplus neraca dagang Indonesia pada Maret 2024 sebesar US$4,47 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 47 bulan berturut-turut sejak mei 2020,” tambah Ibrahim.

BPS juga mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$22,43 miliar pada Maret 2024. Kinerja tersebut meningkat sebesar 16,40% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM).

Peningkatan kinerja ekspor terjadi karena kenaikan nonmigas, terutama logam mulia emas perhiasan, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewan nabati.

Di sisi lain, nilai impor Maret 2024 mencapai US$17,96 miliar atau turun 2,60% MtM. Impor migas tercatat sebesar US$3,33 miliar atau naik 11,64% MtM, sementara impor nonmigas senilai US$14,63 miliar atau menurun 5,34% secara bulanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper