Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat saat Gugatan Kubu Anies-Ganjar Ditolak MK

Rupiah menguat terhadap dolar AS pada Senin (22/4/2024) di tengah putusan MK yang menolak gugatan kubu Anies-anjar dalam Pilpres 2024.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Senin (22/4/2024). Hal ini terjadi di tengah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,14% menuju level Rp16.237 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,03% ke posisi 106,12.

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas juga menguat. Yen Jepang, misalnya, menguat 0,01%, diikuti won Korea yang mengalami penguatan 0,20%. Adapun ringgit Malaysia juga perkasa dengan penguatan sebesar 0,03% dan 0,14% untuk rupee India.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama, telah membuat sebagian pelaku pasar bias terhadap dolar AS.

“Namun, meredanya kekhawatiran akan konflik yang lebih besar di Timur Tengah memberikan sedikit kelegaan pada mata uang regional, seiring dengan membaiknya selera risiko,” ujarnya dalam publikasi riset harian, Senin (22/4/2024).

Pada pekan ini, isyarat mengenai kebijakan moneter AS akan menjadi fokus, khususnya dari data indeks harga PCE yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. Data ini akan dirilis pada Jumat dan diperkirakan menegaskan kembali inflasi AS yang masih stabil per Maret.

Selain itu, isyarat lebih lanjut terkait perekonomian AS juga akan dirilis pada pekan ini, yakni data purchasing managers’ index per April 2024 yang mencerminkan data aktivitas bisnis AS.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 kembali mencetak surplus US$4,47 miliar. Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Maret 2024 mencapai US$7,31 miliar atau sesuai ekspektasi para analis.

“Sementara itu, surplus neraca dagang Indonesia pada Maret 2024 sebesar US$4,47 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 47 bulan berturut-turut sejak mei 2020,” pungkas Ibrahim.

Rupiah Ditutup Menguat saat Gugatan Kubu Anies-Ganjar Ditolak MK

BPS juga mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$22,43 miliar pada Maret 2024.  Kinerja tersebut meningkat sebesar 16,40% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM).

Peningkatan kinerja ekspor terjadi karena kenaikan nonmigas, terutama logam mulia emas perhiasan, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewan nabati.

Di sisi lain, nilai impor Maret 2024 mencapai US$17,96 miliar atau turun 2,60% MtM. Impor migas tercatat sebesar US$3,33 miliar atau naik 11,64% MtM, sementara impor nonmigas senilai US$14,63 miliar atau menurun 5,34% secara bulanan. 

Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah pada perdagangan Selasa (23/4) akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat pada rentang Rp16.190 hingga Rp16.270.

Pada hari ini, MK sedang dalam proses pembacaan amar putusan terkait dengan sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 dengan perkara No. 1/PHPU.PRES-XXII/2024 dan perkara No. 2/PHPU.PRES-XXII/2024.

Berdasarkan laporan Bisnis.com, MK menolak permohonan sengketa atau perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 yang diajukan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

MK juga menolak gugatan yang dilayangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terkait penyaluran bansos jelang Pilpres. MK menyatakan penyaluran bansos oleh Presiden Jokowi tidak menguntungkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper