Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten pertambangan seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), hingga PT Timah Tbk. (TINS) direkomendasikan analis jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sidang sengketa Pilpres 2024 hari ini, Senin (22/4/2024).
Pasalnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki program kerja yang berkomitmen untuk mendorong hilirisasi pertambangan, sehingga hal itu direspons oleh pelaku pasar.
Community & Retail Equity Analyst Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengatakan, data survei menunjukkan investor domestik maupun asing memprediksi bahwa paslon Prabowo-Gibran akan menang sejak sebelum Pemilu dimulai, dan prediksi mereka saat ini pun masih sama.
Alhasil, jika keputusan MK sesuai ekspektasi, kemungkinan dampaknya akan sangat minim kepada emiten-emiten yang terafiliasi oleh paslon nomor urut 02 tersebut karena harganya sudah priced-in di pasar.
"Lebih besar risikonya jika keputusan MK tidak sesuai ekspektasi, bisa menyebabkan sell off kepada beberapa emiten yang kenaikannya pada dua bulan terakhir ini sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan oleh paslon 02," ujar Angga kepada Bisnis, Senin (22/4/2024).
Oleh sebab itu, menurutnya investor dapat mencermati saham-saham terkait hilirisasi mineral logam, seperti MDKA, MBMA dan TINS. Adapun Indo Premier Sekuritas mematok target harga MDKA di level Rp3.200, diikuti MBMA dengan target Rp750 per saham.
Baca Juga
Selain itu, investor perlu mengamati tensi geopolitik di Timur Tengah, yang masih tereskalasi hampir setiap harinya. Risiko besar ini adalah salah satu penyebab komoditas emas sedang mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebagai aset safe haven.
"Selain itu, penguatan dolar AS terhadap rupiah dan kenaikan yield AS juga menyerap dana asing di IHSG, yang menyebabkan saham-saham bluechip mengalami tekanan jual saat ini," pungkas Angga.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menambahkan, putusan MK memberikan sentimen pendorong terhadap emiten yang terafiliasi Prabowo-Gibran, meski demikian diperkirakan masih hanya bersifat jangka pendek untuk saat ini.
"Ketidakpastian global di tengah tensi geopolitik yang masih tinggi dan suku bunga masih berada pada level tinggi masih akan menjadi penghambat laju pergerakan emiten, terlebih emiten terafiliasi yang masuk dalam kategori saham cyclical," jelas Audi kepada Bisnis.
Menurutnya, saham terafiliasi Prabowo-Gibran seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) milik taipan Garibaldi Thohir menarik untuk dicermati.
"Rekomendasi buy untuk saham ADMR dengan target harga Rp1.800, sedangkan ADRO direkomendasikan hold dengan target Rp2.850," katanya.
Sementara itu, dia mengatakan untuk jangka pendek, investor dapat memanfaatkan trading buy untuk saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) yang terafiliasi Kaesang Pangarep dengan target harga Rp362 per saham. Diikuti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) milik Grup Bakrie dengan target Rp178 per saham.
Senada, Audi mengatakan sentimen ketegangan geopolitik di Timur Tengah masih akan membuat ketidakpastian global meningkat, dan investor akan cenderung mencari aset investasi yang berisiko rendah atau safe haven.
"Selain itu, dari dalam negeri, investor masih menunggu hasil RDG Bank Indonesia yang diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan pada level 6% akan direspons moderat oleh pasar. Serta rilis laporan kinerja kuartal I/2024 akan banyak mempengaruhi pasar, khusunya big caps," pungkas Audi.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.