Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan investasi multinasional asal Amerika Serikat, BlackRock mengumumkan komposisi kepemilikan terhadap produk ETF-nya. Emiten penyedia energi milik Prajogo Pangestu BREN hingga BUMN PGEO termasuk ke dalam produk ETF tersebut.
Dilansir dari Stockbit Sekuritas, Blackrock mengumumkan perubahan komposisi kepemilikan terhadap 2 produk ETF-nya, iShares Global Clean Energy ETF (ICLN) dan iShares Global Clean Energy UCITS ETF (INRG), yang mengacu pada indeks S&P Global Clean Energy Index. Total dana kelolaan kedua produk ETF tersebut masing-masing mencapai US$2,2 miliar dan US$2,9 miliar.
Berdasarkan dari informasi kepemilikan terakhir, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) tercatat sebagai anggota kepemilikan terbaru. BlackRock setidaknya memiliki melakukan net buy sebanyak 149,2 juta saham dengan market value US$74,6 juta.
Selain BREN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) juga tercatat sebagai anggota kepemilikan terbaru, tetapi dengan jumlah inflow yang lebih rendah. PGEO mencatatkan total net buy sebanyak 115,7 juta saham dengan market value US$8,7 juta.
Theodorus Melvin, Investment Analyst Stockbit, menyampaikan hadirnya ETF dari BlackRock sebagai kesempatan bagi investor untuk mengamankan profit dari saham BREN, paling tidak hal tersebut dapat mengakomodir sebagian dari keuntungan saham BREN (partial take profit).
"Meskipun Blackrock masih berpotensi menambah jumlah kepemilikannya, harga saham BREN yang telah naik +51,9% MoM hanya akan memberikan upside lanjutan yang relatif terbatas," jelasnya dalam publikasi riset, Senin (22/4/2024).
Baca Juga
Menurut data RTI Dalam 1 bulan terakhir, BREN berhasil mencatatkan perdagangan positif dan berhasil naik 51,9% dengan net foreign buy selama sebulan ini mencapai Rp770,71 miliar. Dengan ini produk ETF dari Blackrock dinilai sebagai salah satu pengaruh besar terhadap kenaikan BREN secara MoM.
Selain BREN, emiten BUMN Energi Baru Terbarukan, yaitu PGEO juga tercatat sebagai anggota kepemilikan terbaru. Saham PGEO tercatat berhasil naik 3,4% sebulan terakhir dengan net foreign buy Rp86,37 miliar. (Fasya Kalak Muhammad)