Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat menuju posisi 7.164,79 pada perdagangan Kamis (18/4/2024) berkat saham bank BUMN. Di tengah kenaikan ini, saham ASII dan BREN justru kompak mengalami penurunan.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG meningkat 0,48% atau 33,95 poin ke 7.164,79. IHSG dibuka pada 7.130 dan sempat menyentuh ke level tertinggi yakni 7.168,03.
Tercatat, sebanyak 168 saham menguat, 112 saham melemah, dan 200 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.842,05 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memimpin lewat kenaikan 2,64% menuju level Rp6.800. Disusul saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 1,90% ke Rp5.350 per lembar.
Selain itu, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) juga menguat 1,46% ke Rp6.950 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,42% menuju Rp5.375.
Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk. (ASII) justru melemah 0,49% dan bercokol di level Rp5.100. Penurunan tersebut juga diikuti oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang membukukan penurunan 0,31% menuju Rp7.925.
Baca Juga
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Jawa Agra Wattie Tbk. (JAWA) yang melesat 9,26% ke level Rp118. Posisi ini disusul saham IPO PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) dengan kenaikan sebesar 8,79% menuju posisi Rp198.
Selanjutnya, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) yang merosot 11,11% ke level Rp8. Sementara itu, saham PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) menurun 6,19% menuju posisi Rp182 per lembar.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan bahwa IHSG hari ini diprediksi melemah terbatas dalam range 7.050 hingga 7.160. Menurutnya, ada beberapa sentimen yang akan mempengaruhi gerak indeks.
Dari dalam negeri, IHSG kembali terkoreksi dalam 2 hari beruntun karena aksi profit taking pelaku pasar seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah. Rupiah Jisdor berada di level Rp16.240 per dolar AS atau terdepresiasi 4,96% YtD.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel secara tahunan pada Februari 2024 tumbuh 6,4%, setelah bulan sebelumnya meningkat 1,1%. Akselerasi konsumsi tersebut seiring dengan momentum Pemilu dan menjelang Ramadan. Komponen makanan, bahan bakar dan suku cadang otomotif mengalami peningkatan.
Dari mancanegara, Badan Pusat Statistik Inggris melaporkan inflasi tahunan pada Maret 2024 sebesar 3,2%, lebih rendah dari bulan sebelumnya 3,4%. Perolehan ini menjadi yang terendah sejak September 2021, setelah berada di posisi tertinggi pada Oktober 2022 sebesar 11,1%.
Sementara itu, inflasi di Kawasan Eropa secara tahunan pada Maret 2024 tercatat 2,4%, sekaligus menjadi level terendah dalam 28 bulan terakhir. Inflasi berhasil ditekan setelah berada di puncaknya pada Oktober 2022 sebesar 10,6%.
----------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.