Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak bertahan stabil meski ketegangan di Timur Tengah masih berlanjut. Pedagang masih was-was menunggu untuk melihat bagaimana Israel akan menanggapi serangan Iran.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (17/4/2024), harga minyak mentah Brent diperdagangkan mendekati US$90 per barel setelah berakhir sedikit berubah pada Selasa (16/4/2024). Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di atas US$85.
Sebelumnya, Israel telah bersumpah untuk membalas Teheran atas serangan pesawat tak berawak dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan lalu, meskipun AS dan Eropa telah mendesak untuk menahan diri.
Minyak mentah telah melonjak tahun ini karena risiko geopolitik di Timur Tengah dan Rusia, serta pemangkasan produksi OPEC+, digabungkan untuk mendorong harga lebih tinggi.
Namun, komentar baru dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa para pembuat kebijakan akan menunggu lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya untuk memangkas suku bunga AS. Hal ini kemungkinan akan menjadi penghalang bagi permintaan energi yang lebih luas.
Sementara pergerakan harga utama relatif tidak banyak berubah, pasar opsi minyak menunjukkan tanda-tanda peringatan. Opsi call bullish diperdagangkan mendekati premi terlebar terhadap opsi put yang berlawanan sejak Oktober, saat perang Israel vs Hamas dimulai, karena volume perdagangan opsi call melonjak.
Baca Juga
Para pedagang menumpuk lebih dari 3 juta barel kontrak opsi dengan taruhan bahwa harga minyak AS akan melonjak menjadi US$250 per barel pada Juni 2024.
Stok minyak juga menjadi fokus setelah American Petroleum Institute melaporkan kenaikan lebih dari 4 juta barel dalam persediaan nasional AS, meskipun tingkat bensin menurun, menurut orang-orang yang mengetahui angka-angka tersebut.
Harga Minyak pada Rabu (17/4/2024)
- Harga minyak Brent untuk kontrak Juni naik 0,1% menjadi US$90,12 per barel pada pukul 8:09 pagi di Singapura.
- Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei naik 0,1% menjadi US$85,46 per barel.