Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Pengelola Starbucks (MAPB) Turun 22,72% ke Rp104,6 Miliar

Di tengah penjualan yang meningkat, emiten pengelola Starbucks (MAPB) mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp104,64 miliar atau merosot 22,72% YoY.
Di tengah penjualan yang meningkat, emiten pengelola Starbucks (MAPB) mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp104,64 miliar atau merosot 22,72% YoY. Bloomberg/David Paul Morris
Di tengah penjualan yang meningkat, emiten pengelola Starbucks (MAPB) mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp104,64 miliar atau merosot 22,72% YoY. Bloomberg/David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola jaringan kafe Starbucks, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 22,72% menjadi Rp104,64 miliar pada 2023. Penurunan ini terjadi di tengah penjualan yang meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan per akhir Desember 2023, yang dikutip Senin (1/4/2024), MAPB membukukan penjualan Rp3,99 triliun atau meningkat 16,36% year-on-year (YoY).

Kinerja tersebut ditopang oleh segmen minuman yang meraup penjualan sebesar Rp2,36 triliun, naik 14,09% dibandingkan capaian 2022 sebesar Rp2,07 triliun. Sementara itu, penjualan makanan menyumbang Rp1,35 triliun atau naik 19,19% YoY.

Seturut dengan kenaikan penjualan, beban pokok yang dipikul MAPB juga meningkat 14,21% YoY menjadi Rp1,23 triliun. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor 2023 senilai Rp2,76 triliun atau masih tumbuh 17,36% secara tahunan.

Namun, perolehan laba kotor itu tergerus oleh sejumlah beban yang utamanya disumbang beban penjualan yang naik dari Rp1,84 triliun menjadi Rp2,25 triliun pada 2023. Hal ini pun membuat laba sebelum pajak mencapai Rp144,38 miliar atau turun 22,27% YoY.

Setelah dikurangi dengan beban pajak penghasilan, MAPB mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp104,64 miliar atau merosot 22,72% YoY. Laba per saham perseroan juga turun dari posisi Rp62 menuju Rp46 per lembar pada 2023.

Sepanjang tahun lalu, MAPB membukukan total aset senilai Rp3,24 triliun atau meningkat 26,83% YoY. Adapun liabilitas perseroan naik 10,80% secara tahunan menjadi Rp1,55 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp1,68 triliun atau melesat 46,39% YoY.

Di sisi lain, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Desember 2023 tercatat sebesar Rp541,26 miliar atau melejit 109,59% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp258,25 miliar.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper