Bisnis.com, JAKARTA – Seruan boikot terhadap produk yang diduga pro Israel diperkirakan memberikan dampak terhadap kinerja penjualan dari sejumlah emiten, seperti Unilever (UNVR), pengelola KFC (FAST), Starbucks (MAPB), dan Pizza Hut (PZZA).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa seruan boikot terhadap produk-produk dari UNVR, FAST, MAPB, dan PZZA diperkirakan berimplikasi terhadap kinerja penjualan perusahaan.
“Jadi, memang dikhawatirkan akan menurunkan performa penjualan atau topline dari perusahaan-perusahaan tersebut,” ujar Nafan kepada Bisnis, Kamis (16/11/2023).
Jika melihat dari pergerakan sahamnya, Nafan menyampaikan bahwa saham UNVR dan FAST masih sedikit beruntung karena hanya mengalami bearish consolidation. Namun, di sisi lain, saham MAPB terpantau bergerak secara sideways.
“Semisal UNVR dan FAST itu hanya mengalami bearish consolidation, sementara itu MAPB masih bergerak sideways jadi memang setidaknya masih relatif intensif,” kata Nafan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (16/11) saham UNVR mengalami penguatan sebesar 0,87% menuju level Rp3.460 setelah tiga hari beruntun terperosok di zona merah. Adapun selama satu bulan terakhir, saham UNVR melemah 9,19%.
Baca Juga
Sementara itu, saham PZZA ditutup melemah 0,49% ke level Rp408 dan satu bulan terakhir sahamnya melorot 2,86%. Adapun saham MAPB ditutup stagnan di posisi Rp1.985. kendati demikian, selama sepekan harga sahamnya sudah terkoreksi 0,25%.
Selanjutnya saham FAST bergerak ke zona hijau pada hari ini dengan kenaikan sebesar 1,34% menuju posisi Rp755 per lembar. Dalam kurun satu pekan terakhir, saham FAST masih menguat 1,34% tetapi menurun 0,66% sebulan.
Menyitir laman whattoboycott.org. terdapat nama-nama produk yang beredar luas di Indonesia. Sejumlah produk tersebut berada di bawah naungan perusahaan terbuka atau emiten, yakni perusahaan yang sahamnya diperjualbelikan kepada publik.
PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), misalnya, merupakan pemegang merek KFC dan Taco Bell. FAST dimiliki keluarga Gelael dan Grup Salim dengan kepemilikan PT Gelael Pratama sejumlah 40,00% dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) 35,84%.
Sementara itu, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) adalah pemegang pemegang lisensi jenama Starbucks di Indonesia. Selain Starbucks, MAPB juga memegang lisensi produk Subway, Krispy Kreme, Genki Sushi, dan Pizza Marzano.
PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) merupakan portofolio dari Unilever secara global. Perusahaan barang konsumsi itu memiliki sejumlah produk ternama, seperti kecap Bango, Royco, Sariwangi, Paddle Pop, Pond's, Lifebuoy, Sunlight, Axe, dan Clear.
Adapun PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) adalah pemilik waralaba YUM Internasional yang memegang merek Pizza Hut di Indonesia.