Bisnis.com, JAKARTA - Selain bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), deretan emiten bank kelas menengah seperti PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT BTPN Syariah Tbk. (BTPS) pun turut serta menebar dividen kepada pemegang sahamnya.
Terbaru, Bank Danamon menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Jumat (22/3/2024). Dalam gelaran RUPST itu, pemegang saham Bank Danamon menyetujui pembayaran dividen sebesar 35% dari laba bersih pada tahun buku 2023, setara dengan kurang lebih Rp1,2 triliun atau Rp125,48 per saham.
“Sepanjang tahun 2023, Danamon berhasil meraih pencapaian yang signifikan dengan mengusung semangat tumbuh bersama dan komitmen mendukung nasabah, karyawan dan masyarakat luas,” kata Direktur Utama Bank Danamon Ejima dalam keterangan tertulis pada Jumat (22/3/2024).
Sebelumnya, RUPST PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) juga memutuskan untuk membagikan dividen tunai senilai Rp235,62 miliar atau 33,76% dari laba. Dengan jumlah saham beredar sebesar 8,56 miliar, maka dividen per saham SDRA mencapai Rp27,5 per lembar.
Di sisi lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga akan membagikan 20% laba untuk dividen atau senilai Rp700,19 miliar mengacu keputusan RUPST. Sementara, dividen per share BBTN mencapai Rp49,89 per lembar.
Lalu, PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) akan menebar dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp471,66 miliar atau Rp44,3 per lembar saham. Rasio tebaran dividen atau dividend payout ratio (DPR) yang ditebar BTPN mencapai 20% dari laba bersih mengacu keputusan RUPST.
Baca Juga
Selain itu, BTPN Syariah akan menebar dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp540 miliar atau 50% dari laba bersih tahun buku 2023. Nilai dividen per saham yang akan ditebar BTPS adalah Rp70,15 per lembar.
"Sebagai bentuk komitmen kepada investor, kami membagikan dividen sebesar Rp70,15 per saham," kata Direktur BTPN Syariah Arief Ismail.
Dividen Yield Bank Menengah
Emiten bank-bank kelas menengah ini pun memberikan dividen yield yang bersaing. Sebagaimana diketahui, dividen yield merupakan tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai ke pemegang saham. Menghitung dividen yield bisa dilakukan dengan membagi dividen per saham dengan harga per saham sebuah emiten.
BDMN misalnya menebar dividen Rp125,48 per saham. Harga saham BDMN ditutup di level Rp3.010 pada penutupan perdagangan Jumat (22/3/2024). Maka, dividen yield yang diterima pemegang saham BMRI adalah 4,16%.
BTPS menebar dividen Rp70,15 per saham. Dengan harga saham Rp1.360 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, maka dividen yield BTPS mencapai 5,15%.
Lalu, SDRA menebar dividen Rp27,5 per saham. Dengan harga saham Rp560 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, maka yield SDRA mencapai 4,91%.
Kemudian, BBTN menebar dividen Rp49,89 per saham. Maka, dengan harga saham yang ditutup di level Rp1.560 per lembar pada perdagangan akhir pekan ini, nilai yield dividen BBTN mencapai 3,19%.
Hanya BTPN yang memiliki yield kecil, yakni 1,69% mengacu tebaran dividen Rp44,3 per saham dan harga saham yang ditutup di level Rp2.610.