Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Turun 10% dari All Time High, Bersiap untuk Pekan Terburuk di 2024

Bitcoin berada di level US$65.887,49 pada Jumat (22/3/2024) pukul 07.23 WIB, melemah 3% dalam 24 jam terakhir..
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin melemah lebih dari 10% dari level tertinggi sepanjang masa, seiring dengan berkurangnya minat terhadap ETF Bitcoin spot. Para strategi dari JPMorgan Chase & Co. memperingatkan bahwa penurunan ini masih memiliki potensi untuk terus berlanjut.

Adapun, berdasarkan data dari CoinMarketCap pada Jumat (22/3/2024) Bitcoin kini mencatatkan harga sebesar US$65.887,49 pada pukul 07.23 WIB, melemah 3% dalam 24 jam terakhir..

Mengutip Bloomberg, kelompok 10 ETF Bitcoin mencatat aliran keluar terbesar dalam tiga hari terakhir sejak produk-produk tersebut diluncurkan pada 11 Januari 2024. Sementara itu, Bitcoin siap mengalami salah satu pekan terburuknya pada 2024, setelah mengalami penurunan 4%.

Ahli strategi JPMorgan, mengatakan bahwa Bitcoin masih terlihat overbought. Ia memperbarui seruan pada Februari 2024, untuk penurunan lebih lanjut menjelang peristiwa halving yang sangat dinantikan pada April 2024. 

Sementara itu, analis JPMorgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou dalam catatannya pada Kamis (21/3) mengatakan bahwa minat terbuka yang berkelanjutan pada CME Bitcoin berjangka  bersama dengan penurunan aliran ETF adalah sinyal bearish yang signifikan untuk mata uang kripto terbesar di dunia tersebut.

Laju arus masuk modal bersih ke ETF Bitcoin spot telah melambat secara signifikan, dengan minggu lalu terjadi arus keluar yang besar. Hal ini menantang anggapan bahwa gambaran aliran ETF Bitcoin akan dicirikan sebagai arus masuk bersih satu arah yang berkelanjutan. 

“Saat kita mendekati peristiwa halving, aksi ambil untung kemungkinan besar akan terus berlanjut, terutama dengan latar belakang positioning yang masih terlihat overbought meskipun terjadi koreksi pada minggu lalu,” terang Panigirtzoglou. 

Bulan lalu, bank memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan turun mendekati US$42.000 setelah April 2024, lantaran euforia yang dipicu oleh pengurangan separuh Bitcoin dinilai telah mereda.

Kepala investasi di Zaye Capital Markets, Naeem Aslam, berpendapat walau Bitcoin mencatat rekor hampir US$73.798 pada tanggal 14 Maret 2024, semangat di kalangan pedagang ritel mungkin mulai mereda.

Fakta bahwa reli yang tidak benar-benar melonjak dari titik tertinggi sepanjang masa telah membuat banyak orang mempertanyakan kekuatan reli tersebut. 

“Halving hampir tiba dan jika peristiwa ini gagal menjaga momentum, maka itu berarti kita akan menghadapi retracement yang serius, yang berarti harga bisa turun di bawah US$50,000,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper