Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran SR020 hingga 27 Maret, Potensi Cuan Maksimal Rp859,46 Juta per Tahun

Sukuk Ritel seri SR020 masih ditawarkan hingga 27 Maret 2024 dalam dua tenor dengan potensi cuan hingga Rp859,46 juta per tahun.
Sukuk Ritel seri SR020 masih ditawarkan hingga 27 Maret 2024 dalam dua tenor dengan potensi cuan hingga Rp859,46 juta per tahun. /Instagram @djpprkemenkeu
Sukuk Ritel seri SR020 masih ditawarkan hingga 27 Maret 2024 dalam dua tenor dengan potensi cuan hingga Rp859,46 juta per tahun. /Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA — Sukuk Ritel seri SR020 masih ditawarkan hingga 27 Maret 2024 dalam dua tenor mulai dari pembelian Rp1 juta.

Adapun, pembelian maksimal 1 orang ialah Rp15 miliar (2 tenor) dengan potensi cuan hingga Rp859,46 juta per tahun dari imbal hasil kupon investasi syariah tersebut.

Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Senin (18/3/2024) pukul 14.55 WIB, SR020 terpantau telah laris diborong investor sebanyak Rp11,20 triliun dari kedua seri. Sementara itu, kuota awal kedua seri SR020 adalah Rp15 triliun. 

Secara terperinci, SR020-T3 telah terjual sekitar Rp9,37 triliun atau 93,77% dari kuota penawaran sebesar Rp10 triliun. Alhasil, kuota pembelian ORI025-T3 hampir ludes dan tinggal tersisa Rp619,40 miliar. Belum ada informasi penambahan kuota SR020-T3 dari Kemenkeu.

Berikutnya, SR020-T5 telah terjual sekitar Rp1,82 triliun atau 36,57% dari kuota awal sebesar Rp5 triliun. Artinya, kuota pembelian SR020-T5 masih tersisa Rp3,16 triliun. 

Artinya, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa SR020-T3 tenor 3 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan SR020-T5 dengan tenor 5 tahun.

Sebagai informasi, SR020-T3 tenor tiga tahun memiliki kupon 6,3%, sedangkan SR020-T5 tenor lima tahun memiliki kupon 6,4% per tahun. Dengan pembelian minimal Rp1 juta serta pajak PPh 10%, berikut simulasi perhitungan kupon bersih yang diterima investor.

Jika mengasumsikan pembelian Rp1 juta atau 1 unit SR020-T3 dengan kupon 6,3% maka imbal hasil yang di terima setiap bulan adalah Rp5.250, lalu dikurangi PPh 10% maka imbal hasilnya Rp4.725. Artinya, dalam setahun kupon bersih yang akan diterima investor jika membeli 1 unit SR020 yaitu sebesar Rp56.700.

Sementara itu, jika membeli SR020-T3 maksimal Rp5 miliar atau 5.000 unit maka imbal hasil tiap bulan adalah sebesar Rp23,62 juta, setelah dikurangi Pph 10%. Alhasil, selama setahun investasi, maka kupon bersih yang diterima sebesar Rp283,5 juta.

Penawaran SR020 hingga 27 Maret, Potensi Cuan Maksimal Rp859,46 Juta per Tahun

Beralih ke SR020-T5 tenor 5 tahun yang memiliki kupon 6,4%, maka dengan pembelian minimum Rp1 juta, akan memperoleh kupon bersih sebesar Rp4.800 per bulan. Sehingga, dalam setahun bunga yang diterima investor sebesar Rp57.600.

Kemudian, jika investor membeli SR020-T5 dengan pembelian maksimal Rp10 miliar atau 10.000 unit, maka kupon bersih yang sudah dipotong pajak 10% adalah sebesar Rp47,99 juta. Dalam setahun bunga yang diterima investor adalah Rp575,96 juta.

Alhasil, jika investor memaksimalkan investasi hingga Rp15 miliar, berupa SR020-T3 Rp5 miliar dan SR020-T5 Rp10 miliar, maka nilai kupon bersih yang diterima di rekening investor sebesar Rp71,62 juta per bulan. Artinya, dalam setahun, investor dapat memperoleh imbal hasil maksimal sebesar Rp859,46 juta.

Sebagai catatan, kedua tenor memiliki long coupon pada pembayaran pertama pada 3 April 2024 hingga 10 Mei 2024. Untuk SR020-T3 tenor 3 tahun dengan kepemilikan maksimal Rp5 miliar maka bunga bersih yang diterima pada pembayaran pertama adalah Rp28,95 juta.

Sementara untuk SR020-T5 tenor 5 tahun dengan kepemilikan Rp10 miliar maka long coupon yang diterima adalah Rp58,83 juta.

Berikut Cara Hitung Kupon SR020 (Asumsi pembelian Rp1 juta):

-SR020-T3: Rp1 juta x 1/12 x 6,3% = Rp5.250. Dikurangi Pph 10% maka kupon bersihnya Rp4.725 per bulan.

-SR020-T5: Rp1 juta x 1/12 x 6,4% = Rp5.333. Dikurangi PPh 10% maka kupon bersihnya Rp4.800 per bulan.

Pembayaran Kupon

Tanggal setelmen SR020 akan jatuh pada 3 April 2024, sedangkan tanggal pembayaran kupon pertama dilaksanakan pada 10 Mei 2024 dan pada tanggal 10 setiap bulannya.

SR020-T3 akan jatuh tempo pada 10 Maret 2027, sedangkan SR020-T5 jatuh tempo pada 10 Maret 2029. Adapun SR020 bersifat tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan minimum holding period selama tiga kali pembayaran kupon.

Artinya, SR020 dapat diperdagangkan mulai tanggal 11 Juli 2024 atau setelah berakhirnya minimum holding period. Adapun, aset dasar atau underlying asset SR020 yaitu barang milik negara (BMN) dan proyek atau kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2024.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi SR020 dapat mengakses website Sukuk Ritel atau menghubungi 30 mitra distribusi resmi di antaranya yaitu Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank CIMB Niaga (BNGA), Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, Bareksa, hingga Bibit.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper