Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke 7.321,65 pada perdagangan hari ini, Selasa (19/3/2024) jelang rapat The Fed. Sejalan dengan penguatan indeks, saham BMRI, TLKM dan ASII melaju di zona hijau.
Mengacu data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,26% atau 19,20 poin ke level 7.321,65 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 7.320,60 hingga 7.321,65 pada awal sesi.
Terpantau 186 saham menguat, 144 saham melemah, dan 201 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.718 triliun.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memimpin big cap dengan kenaikan 1,05% ke posisi Rp7.250. Disusul PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 1,02% ke level Rp3.960 per saham.
Selanjutnya, PT Astra Internasional Tbk. (ASII) menguat 0,49% ke posisi Rp5.175. Diikuti saham konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 0,47% ke posisi Rp5.300.
Sementara itu, saham batu bara milik taipan Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) turun 0,26% ke level Rp19.350 per saham.
Baca Juga
Adapun, jajaran saham terlaris pagi ini masih dihuni oleh emiten perbankan jumbo seperti BBRI dengan nilai transaksi Rp55,5 miliar. Disusul BMRI dan BBCA senilai masing-masing Rp39,4 miliar dan Rp22,9 miliar.
Dari jajaran saham top gainers ada PT Grahaprima Sukses Mandiri Tbk. (GTRA) naik 13,22% ke Rp197 per saham. Diikuti PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) milik konglomerat Haji Isam yang naik 10,14% ke posisi Rp478.
Sementara itu, dari jajaran saham terboncos alias top losers ada PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) ambles 10,38% ke Rp466. Diikuti PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) turun 10% ke Rp198 per saham.
Adapun, IHSG pada Selasa (19/3/2024) berpotensi menguat seiring dengan sentimen kebijakan suku bunga acuan, terutama dari Bank Indonesia dan The Fed.
Sebagai informasi, BI akan melakukan rapat dewan gubernur pada 19-20 Maret 2024. Aksi bank sentral serupa juga terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Bank Sentral Amerika Serikat, yakni The Fed yang menggelar pertemuan pekan ini.
CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajarnya. Rilis data perekonomian tentang tingkat suku bunga acuan akan turut mewarnai pergerakan IHSG.
"Namun, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih cukup fluktuatif turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG. Masih tercatatnya capital inflow sepanjang 2024 turut menopang pola gerak IHSG hingga saat ini," paparnya dalam publikasi riset.