Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola Mal Plaza Indonesia, yakni PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp613,26 miliar sepanjang 2023. Jumlah ini naik 10,02% dibandingkan perolehan laba 2022 yakni Rp557,39 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, PLIN meraih pendapatan usaha Rp1,3 triliun pada tahun lalu Perolehan ini meningkat 18,53% year-on-year (YoY). Segmen pendapatan sewa menjadi penopang dengan raihan Rp575,61 miliar dan pendapatan hotel mencapai Rp468,48 miliar.
Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan yang ditanggung PLIN naik 16,35% YoY menjadi Rp396,21 miliar. Kondisi tersebut membuat laba kotor yang dirangkum perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp903,04 miliar atau tumbuh 19,52% secara tahunan.
Setelah diakumulasikan dengan penghasilan dan beban lainnya, PLIN meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp613,26 miliar atau naik 10,02% YoY. Laba per saham juga meningkat dari Rp157,64 menuju Rp173,45.
Sementara itu, sepanjang tahun lalu, PLIN mencatatkan total aset sebesar Rp12,24 triliun atau merosot sebesar 21,20% YoY. Adapun liabilitas turun 1,03% YoY menjadi Rp1,35 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp10,88 triliun atau turun 1,41% secara tahunan.
Di sisi lain, arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 tercatat senilai Rp668,12 miliar atau anjlok sebesar 21,20% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp847,85 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Plaza Indonesia Realty Evy Tirtasudira mengatakan bahwa perseroan berharap kinerja pendapatan sepanjang 2023 dapat menyentuh level sebelum pandemi. Pada 2019, PLIN tercatat meraih pendapatan sebesar Rp1,47 triliun.
“Dengan telah berangsurnya pandemi pada 2023 ini, perseroan menargetkan untuk dapat kembali ke level sebelum pandemi walaupun belum 100% pulih,” ujarnya dalam paparan publik pada akhir tahun lalu.
Dia menyampaikan bahwa untuk mencapai level pendapatan sebelum pandemi, PLIN berharap pusat perbelanjaan dan hotel dapat mendorong bisnis perseroan ke depan.
“Kami rasa terutama untuk bisnis pusat perbelanjaan yang pemulihannya lebih cepat dari sebelum pandemi. Hotel juga dengan telah dibukanya pembatasan setelah Covid-19 responsnya positif terhadap bisnis hotel,” pungkasnya.
Sementara itu, dia memperkirakan bisnis gedung perkantoran yang dimiliki perseroan belum dapat kembali ke level sebelum pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.