Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin sempat menyentuh level di atas US$72.000 atau Rp1,1 miliar untuk pertama kalinya, meningkat selama enam hari berturut-turut.
Mengutip Bloomberg, Selasa (12/3/2024) Bitcoin pada tahun ini telah memperoleh keuntungan hingga hampir 70% didukung arus yang besar ke dana yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat (AS) atau ETF Bitcoin Spot.
Bitcoin telah mengalami kenaikan sebanyak 5% hingga mencapai US$72.880 pada hari Senin (11/3) sebelum kemudian menurun. Token-token yang lebih kecil seperti Ether, Solana, dan Avalanche juga mengalami kenaikan harga.
Kenaikan tersebut terjadi meskipun ada volatilitas di pasar saham menjelang rilis laporan penting tentang inflasi AS.
Menurut analis senior di K33 Research, Vetle Lunde, kenaikan ini dinilai kelanjutan dari tren yang terjadi di minggu lalu, dengan para pedagang terlihat dalam mode mengambil risiko.
Adapun diketahui bahwa Bitcoin memperoleh banyak kenaikan pada Senin (11/3) lantaran Bursa Efek London mengkonfirmasi bahwa akan menerima aplikasi untuk menerima surat berharga yang akan diperdagangkan di bursa Bitcoin dan Ether.
Baca Juga
Regulator sekuritas Thailand juga mengatakan investor ritel akan diizinkan untuk membeli ETF kripto di luar negeri.
“Dengan terciptanya titik tertinggi baru dan tanda-tanda dukungan institusional yang berkelanjutan yang ditunjukkan oleh berita LSE, beberapa orang mungkin melihat terobosan tersebut sebagai peluang sempurna untuk mendapatkan BTC yang lebih panjang lagi,” jelas analis DeFi di Cumberland Labs, Chris Newhouse.
Serangkaian kesuksesan ETF Bitcoin juga menambah daftar sinyal positif untuk kripto, dengan halving pada April 2024 menjadi hal yang paling dinantikan.
Selain itu, indikator teknis lainnya menunjukkan minat yang meningkat dari kedua investor institusional dan ritel. Minat terbuka di pasar berjangka Bitcoin CME Group yang berbasis di Chicago, telah meningkat 44% dari titik terendahnya tahun ini.
Sementara rebound dalam apa yang disebut sebagai tingkat penandaan, menandakan bahwa para pedagang semakin bersedia untuk membayar premi untuk membuka posisi long leverage di Bitcoin.
“Perps (perpetual futures) telah diperdagangkan dengan premi di atas US$80 sejak terobosan BTC pada pukul 07.00 UTC (Pukul 14.00 WIB), premi melonjak menuju US$350 di tengah terobosan awal BTC seiring dengan meningkatnya minat terbuka,” jelas Lunde.
Adapun, berdasarkan data dari coinmarketcap pada pukul 11.10 WIB, Bitcoin kini berada pada level US$71.542,35