Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Terus Akumulasi Saham BBTN, Nilainya Lampaui 3 Bank Ini

Investor asing terpantau terus mengakumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) atau Bank BTN selama tahun berjalan maupun 3 bulan terakhir.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing terpantau terus mengakumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) atau Bank BTN selama tahun berjalan maupun 3 bulan terakhir.

Bila mengacu data perdagangan RTI, selama 2024 berjalan investor asing telah mengakumulasi pembelian saham BBTN sebesar Rp204,41 miliar. Sebagai pembanding, jumlah itu lebih besar dari Bank Cimb Niaga (BNGA) Rp105,1 miliar, Bank Permata (BNLI) Rp129 juta, atau Bank Danamon (BDMN) Rp3,32 miliar.

Begitu pun bila ditarik dalam tiga bulan terakhir, saham BBTN mampu menggaet modal asing sebanyak Rp203,8 miliar. Hal itu tentu berbanding terbalik dengan yang dialami oleh Bank Cimb Niaga (BNGA) Rp96 miliar, Bank Permata (BNLI) Rp76 juta, atau Bank Danamon (BDMN) Rp4,3 miliar.

Adapun pada perdagangan Selasa (5/3/2024), saham BBTN masih menarik investor asing untuk melakukan pembelian sebanyak Rp5 miliar sekalipun saham bank BUMN itu mengalami koreksi 4,2% ke Rp1.350.

Beberapa broker asing yang kerap melakukan pembelian saham BBTN selama tahun berjalan adalah UBS Sekuritas Indonesia, CGS-CIMB, dan Maybank Sekuritas. UBS Sekuritas terpantau mengakumulasi 111,9 juta saham dari total free float sebanyak 5,5 miliar saham.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono mengatakan target manajemen untuk melakukan penetrasi  ke segmen konsumen dengan imbal hasil tinggi, telah menunjukkan kekuatan dari segmen bisnis non-bersubsidi.

“Kami mempertahankan panggilan beli dan target harga kami di Rp 1.800,” ungkapnya dalam riset, Rabu (6/3/2024). Agus memperkirakan BBTN dapat meraup laba bersih Rp3,7 triliun pada tahun ini atau naik dari tahun sebelumnya pada posisi Rp3,44 triliun.

Sementara untuk PBV 2024 sebesar 0,5x dengan PER 5,2x atau terdiskon lebih murah jika dibandingkan dengan 2023 sebesar 0,6x dan 5,5x.

Adapun pada 2023, BTN mampu menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun pada 2023 atau naik 11,9% yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp298,28 triliun.

Pertumbuhan di sisi kredit dan pembiayaan ini melampaui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sebesar 10,38% pada 2023.

Penyaluran KPR Subsidi pada 2023 mengalami kenaikan 10,9% menjadi Rp161,74 triliun dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp145,86 triliun. Sementara itu, untuk KPR nonsubsidi juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% dari Rp87,82 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp96,17 triliun pada 2023.

Di sisi lain, Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas menyebut emiten perbankan berpeluang melanjutkan tren laba bersih yang tinggi seperti terjadi pada 2023.

“Kalau saham spesifik perbankan pada 2024, dilihat secara pertumbuhan, kontribusi laba bersih sektor perbankan terhadap laba bersih emiten di Indonesia pasti berkontribusi paling besar. Saya tidak khawatir dengan pertumbuhan laba bersih di sektor perbankan karena prospek pertumbuhan kredit masih cukup baik,” ungkapnya.

Menurut dia suku bunga acuan yang diproyeksi turun pada 2024 membawa angin segar untuk saham-saham yang menghuni sektor tersebut.

Sementara itu, Analis Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro menjelaskan sentimen yang mampu memantik saham BBTN dapat menyala adalah pemulihan suku bunga dan permintaan properti.

“Kami berpendapat saham BBTN atraktif karena kestabilan suku bunga yang menarik bagi investor, mengingat struktur pendanaan bank yang lebih baik, saham tersebut dapat memperoleh manfaat paling besar jika Bank Indonesia benar-benar bergerak menurunkan suku bunga pada semester kedua tahun ini,” ungkapnya, Selasa (5/3/2024).

Bahana Sekuritas  mempertahankan rekomendasi beli bagi BBTN dengan target harga sebesar Rp1.995.

“Target harga ini berdasarkan 0,6x FY25E P/BV, seiring dengan peningkatan penilaian kami, dengan asumsi bahwa bank milik negara dapat mempertahankan pertumbuhan aset yang lebih tinggi, pinjaman, dan simpanan dalam 2 atau 3 tahun ke depan untuk meningkatkan kinerjanya,” pungkasnya.

-----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper