Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Ambrolnya Saham GOTO ke Rp63, Pembukaan Lock Up jadi Momok

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) cenderung melemah jelang pembukaan lock up saham Seri B milik pendiri.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) cenderung melemah jelang pembukaan lock up saham Seri B milik pendiri. Analis memandang sentimen pembukaan lock up menjadi salah satu penyebab penurunan saham GOTO.

Pada perdagangan Kamis (6/3/2024) pukul 09.10 WIB, saham GOTO naik 6,35% atau 4 poin menjadi Rp67. Saham GOTO rebound setelah melemah belakangan.

Pada penutupan perdagangan Selasa (5/3/2024), saham GOTO ditutup pada level Rp63 per saham, atau turun 1,56%. Saham GOTO telah melemah 21,25% sepekan terakhir, dan 30% selama sebulan terakhir.

Saham GOTO sejatinya memang cenderung melemah pada 2024. Tercatat level penutupan GOTO tertinggi pada tahun Pemilu ini di level Rp92 per saham, masih di bawah Rp100.

Penurunan saham GOTO juga terjadi seiring dengan aksi investor asing. Sepanjang 2024, investor asing cenderung menjual saham GOTO dengan net sell Rp592,23 miliar.

Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan pihaknya melihat terdapat beberapa sentimen yang menekan saham GOTO dalam beberapa hari terakhir. Sentimen tersebut di antaranya ekspektasi EBITDA positif di kuartal IV/2023 yang dikhawatirkan pasar tidak tercapai.

"Juga di akhir Maret 2024 akan terjadi pembukaan lock up saham Seri B, yang di mana kekhawatiran oleh investor adalah terjadi pelepasan oleh pemegang saham pendiri yang akan mengurangi porsi," ujar Audi, dihubungi Selasa (5/3/2024). 

Audi mencontohkan penjualan saham oleh pendiri GOTO sebelumnya, membuat harga saham GOTO terkoreksi, seiring tingkat kepercayaan investor yang menurun.

Saham GOTO Seri B

Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Gani menuturkan periode kunci atau lock up period untuk saham Seri B GOTO akan berakhir pada akhir Maret 2024.

Gani menjelaskan berdasarkan pengungkapan dalam prospektusnya, terdapat 50,57 miliar saham Seri B GOTO yang beredar, atau setara dengan 4,2% dari total saham yang beredar. 

"Meskipun secara teoritis hal ini dapat menciptakan tekanan penjualan tambahan, kami percaya para pemegang saham GOTO, terutama pendiri, hanya akan menjual saham Seri B mereka setelah selesai menjual saham Seri A," tulis Gani dalam risetnya. 

Gani menuturkan, perlu diingat jika saham Seri B adalah saham yang memiliki manfaat ekonomi serupa, tetapi memiliki hak suara ganda atau multiple voting share (MVS).

"Penjualan saham Seri B akan memerlukan pemberitahuan dan pengungkapan kepada otoritas," tutur Gani.

Di Balik Ambrolnya Saham GOTO ke Rp63, Pembukaan Lock Up jadi Momok

Sebelumnya, Direktur GOTO Pablo Malay menuturkan larangan untuk pengalihan saham Seri B akan berakhir pada akhir Maret 2024, sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Peraturan OJK.

Pablo menuturkan sebagaimana diungkapkan dalam keterbukaan informasi pada 19 Oktober 2023, beberapa pendiri telah mengkonfirmasi jika mereka memiliki rencana untuk menjual sejumlah saham Seri A miliknya.

"Namun demikian, terkait dengan kepemilikan para pendiri atas saham Seri B, sampai dengan saat ini kami belum menerima informasi apapun terkait rencana untuk menjual saham miliknya ke pasar," tutur Pablo. 

Menurut Pablo, pengalihan saham Seri B harus melalui beberapa prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK yang mencakup keterbukaan informasi ke publik. Oleh karena itu, kata dia, apabila terdapat rencana untuk pengalihan sejumlah saham Seri B, maka hal tersebut akan diungkapkan kepada publik. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper