Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) ambles selama beberapa hari beruntun hingga menyentuh level Rp64 per saham pada Senin (4/3/2024), jelang tenggat lock up saham seri B yang berakhir pada 30 Maret 2024.
Mengacu data RTI Business, saham GOTO ambles 7,25% atau 5 poin ke posisi Rp64 per saham. Level tersebut merupakan harga terendah saham GOTO selama kurun waktu 3 bulan terakhir.
Saham GOTO ditransaksikan sebanyak 5,85 miliar saham dengan frekuensi 48.127 kali. Alhasil, nilai transaksi saham GOTO tembus Rp385,93 miliar pada Senin (4/3).
Sepanjang bulan Februari 2024, saham GOTO pun mayoritas parkir di zona merah. Saham GOTO terpantau hanya 4 kali parkir di zona hijau dan 4 kali stagnan.
Dalam 20 hari terakhir, investor asing juga tercatat melakukan aksi jual (net sell) saham GOTO senilai Rp411,6 miliar.
Sebagai informasi, GOTO sendiri memiliki struktur pemegang saham dengan dua jenis seri, yaitu saham seri A (saham biasa) dan saham seri B (saham dengan hak suara multiple) seperti yang tertulis di prospektus IPO GOTO 2022 lalu.
Baca Juga
Untuk saham seri A (saham biasa), periode lock up telah berakhir tanggal 11 Desember 2022. Sedangkan lock up saham seri B akan berakhir pada 30 Maret 2024.
Berdasarkan POJK No. 22 Tahun 2021, setiap Pemegang Saham Seri B (MVS/SHSM) dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas Saham Seri B yang dimilikinya selama dua tahun sejak Tanggal Efektif atau 30 Maret 2024 atau dua tahun sejak IPO.
Di lain sisi, Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo juga menuturkan rencana buyback saham perseroan. Menurutnya hal itu masih berada dalam proses kajian dan GOTO akan sangat berhati-hati dalam mengkaji semua aspek.
"Jika diputuskan akan dilakukan, juga akan bergantung pada persetujuan pemegang saham dan regulator," kata Patrick dalam paparan publik insidetil GOTO, Rabu (28/2/2024).
Dia melanjutkan, dengan tercapainya EBITDA positif GOTO di kuartal IV/2024, kinerja keuangan dan posisi arus kas GOTO semakin menguat. Namun, lanjutnya, GOTO akan terus berhati-hati dalam mengalokasikan modalnya.
"Kami akan terus memprioritaskan penggunaan kas yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, termasuk eksplorasi kemungkinan dilakukannya buyback," tutur Patrick.
Di sisi lain, GOTO telah merampungkan transaksi akuisisi Tokopedia oleh TikTok pada 31 Januari lalu, senilai US$1,5 miliar. Proses integrasi antara TikTok dan Tokopedia pun terus berjalan.