Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor swasta, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) mencatatkan kinerja ciamik usai membukukan pertumbuhan laba bersih 18,29% sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang telah diaudit, Senin (3/4/2024), emiten berkode JKON ini mencatatkan kinerja pendapatan usaha tumbuh 1,87% menjadi Rp4,54 triliun dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp4,46 triliun.
Meski begitu, beban pokok pendapatan perseroan terpantau turun 0,53% menjadi Rp3,84 triliun pada 2023 dari Rp3,86 triliun pada 2022. Hal ini membuat laba bruto JKON naik menjadi Rp704,92 miliar dari Rp600,94 miliar.
Sementara itu, penghasilan lain-lain perseroan tercatat turun menjadi Rp35,95 miliar dari Rp44,77 miliar. Adapun beban penjualan dan beban lain-lain tercatat kompak mengalami kenaikan.
Dengan begitu, laba usaha JKON tercatat naik menjadi Rp281,36 miliar pada 2023 dibandingkan dengan Rp224,82 miliar pada 2022.
Setelah dikurangi beban keuangan, beban PPh final, bagian dari rugi ventura bersama dan rugi entitas asosiasi, JKON akhirnya mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp295,34 miliar dari sebelumnya pada 2022 sebesar Rp250,52 miliar.
Baca Juga
Alhasil, pada 2023, JKON mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp237,17 miliar naik 18,29% dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp200,74 miliar.
Pada 2023, perseroan pun mencatatkan kenaikan laba per saham dasar menjadi Rp14,56 dibandingkan dengan laba per saham dasar pada 2022 sebesar Rp12,31.
Adapun, total aset JKON turun per 31 Desember 2023 menjadi Rp4,39 triliun dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp4,30 triliun.
Rinciannya total aset lancar turun menjadi Rp2,32 triliun dari Rp2,38 triliun, sedangkan aset tidak lancar naik menjadi Rp2,06 triliun dari Rp1,92 triliun.
Di sisi lain, posisi liabilitas perseroan juga turut menciut menjadi Rp1,34 triliun pada 2023 dibandingkan dengan Rp1,44 triliun pada 2022.
Total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp1,19 triliun dari Rp1,22 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp147,34 miliar dari Rp221,09 miliar.
Posisi ekuitas perseroan naik menjadi Rp3,05 triliun dari Rp2,86 triliun. Sementara itu, posisi kas dan setara kas akhir tahun 2023 tercatat naik menjadi Rp471,76 miliar dibandingkan akhir tahun 2022 yang sebesar Rp441,41 miliar.